11.07.2015 Views

ensiklopedi nurcholish madjid - Democracy Project

ensiklopedi nurcholish madjid - Democracy Project

ensiklopedi nurcholish madjid - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

DEMOCRACY PROJECTberbaring ke samping dan merenungkanpenciptaan langit danbumi, “Tuhan, tiada sia-sia Kauciptakansemua ini! Mahasuci Engkau!Selamatkan kami dari azab api(neraka)” (Q., 3: 191).Zikir kepada Allah tidak mengenalruang dan waktu. Selamanyadan di mana saja kita harus ingatkepada Allah Swt. Bila kita lupakepada Allah, Allah akan membuatkita lupa akan diri kita sendiri.Hanya dengan ingat kepada Allah,kita mengetahui dan menginsafibahwa hidup berasal dari Allah danakan kembali kepada-Nya. Itulahmakna ungkapan yang sering kitabaca, Innâ lillâhi wa innâ ilayhirâji‘ûn.ZIKIR INTI DARI RASAKEAGAMAANKita bisa mencoba berasosiasidengan suatu dalil gnostisisme,dalil ma’rifat, bahwa “Barang siapayang tahu dirinya, maka dia tahuTuhannya.” Jadi, ada tahu diri, adalupa diri. Ini sebetulnya suatusimplifikasi; tidak berarti bahwatahu diri itu berarti tahu Tuhan,tetapi suatu ilustrasi, suatu simbolisasi,bahwa diri kita ini siapa,melalui introspeksi atau mawas diri(ihtisâb) dan, dengan itu, kita akanmengalami peningkatan kualitaskemanusiaan kita sedemikian rupa,sehingga kita seolah-olah tahuTuhan.Harus diakui bahwa tahu diri itususah. Ada ungkapan bahwa “adaorang yang tidak tahu bahwa diatidak tahu”. Itu namanya kelewatbodoh, bodoh banget, ndablek.Kemudian ada bodoh sederhana,yaitu “orang yang tidak tahu, tetapidia tahu bahwa dia tidak tahu”.Orang ini punya potensi untuk tahu,karena bisa belajar. Namun, adajuga “orang yang tahu, tetapi diatidak tahu bahwa dia tahu”. Ininamanya orang tidur. Yang palingbaik adalah “orang yang tahu bahwadia tahu”. Inilah orang yang bijak,yang memiliki hikmah (hakîm).Sementara itu, orang yang takaburialah “orang yang sudah tidak tahutetapi merasa tahu”. Orang sepertiini sangat berbahaya.Seorang Muslim diharapkanselalu ingat kepada Allah setiapsaat. Ingat kepada Tuhan itu tidakhanya berarti secara saklek kitamengucap Allah, Allah, Allahberkali-kali dan semacamnya. Itubisa menjadi mekanis. Banyak sekaliperbuatan kita yang seperti itu.Bahkan, shalat kita pun kadangkadanghanya kebiasaan saja: “Tidakenak kalau tidak shalat.” Memangitu tidak salah, tetapi sebetulnyakita harus lebih dari itu,bahwa shalat dilakukan denganpenuh kesadaran, dan bukan sekadarkebiasaan. Kita diingatkan Al-Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3653

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!