11.07.2015 Views

ensiklopedi nurcholish madjid - Democracy Project

ensiklopedi nurcholish madjid - Democracy Project

ensiklopedi nurcholish madjid - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

DEMOCRACY PROJECTDi masa hidup Rasulullah Saw.dalam periode Madinah, setiap kaliada ekspedisi peperangan, orangberebut maju ke medan perang,ternyata Allah memperingatkankaum beriman dengan suatu firmanbahwa tidaklahsepatutnya semuaorang beriman itumaju perang, melainkanhendaknyaada dari setiapkelompok suatugolongan yangmendalami ajaranagama, dan denganbegitu yangakan mampumemberi pelajaran kepada kaumnya,jika sudah kembali dari medanperang, agar mereka ini tetapmenjaga diri, dengan moralitas danakhlak yang tinggi (Lihat Q.,9:122).Jika “agama” itu diartikan seluasluasnyaseperti yang dimaksudkandalam Al-Quran, maka “golonganyang mendalami ajaran agama”(tafaqquh fî al-dîn) itu dapat disejajarkandengan kaum cendekiawanmodern seperti kita pahami sekarang.Sama dengan kaum cendekiawan,mereka yang mendalami agamasebagaimana ditunjukkan maknafirman tadi, berkewajiban menjagakekuatan moral (moral force).Nabi Saw. menyebut mereka paraulama (al-‘ulamâ’, “orang-orangyang berilmu”)—jadi kaum cendekiawanjuga—sebagai pewarisNabi.Sebagai pewaris Nabi, makasalah satu pengertiannya ialahsepanjang makna firman tadi,bahwa merekaitu mewarisiHai orang yang beriman! Jagalahdirimu sendiri. Orang yang sesattidaklah merugikan kamu jikakamu sudah mendapat petunjuk.Kepada Allah kamu semua akankembali. Kemudian diberitahukankepadamu mengenai apa yangsudah kamu lakukan.(Q., 5: 105)dan meneruskantugas para Nabisebagai pengajar,penegak,dan penjagamoralitas masyarakat.Ini terutamabenarjika kita pegangdengan teguhbahwa tujuan misi suci para Nabiialah menegakkan moralitas yangtinggi di kalangan umat manusia.Tetapi agar dapat menjalankantugasnya dengan baik, kaum cendekiawanMuslim dituntut untukmampu menangkap makna hakikiagama yang ada di balik bentukbentukformal. Bentuk-bentuk formalreligiusitas atau hidup keagamaandiperlukan sebagai bingkaiyang melindungi makna-maknahakiki agama itu sendiri. Ibarat sebuahlukisan yang indah, bingkaiyang indah akan mempertinggimutu keindahan lukisan itu. Tetapitanpa lukisan yang dibingkainya,maka sebuah bingkai, betapapunindahnya, akan tidak punya nilaiyang berarti.3468 Ensiklopedi Nurcholish Madjid

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!