11.07.2015 Views

ensiklopedi nurcholish madjid - Democracy Project

ensiklopedi nurcholish madjid - Democracy Project

ensiklopedi nurcholish madjid - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

DEMOCRACY PROJECTsudah mulai tampak. Seperti dituliskanAl-Siba’i bahwa penyebarandan perselisihan otoritas itu memuncakpada sekitar sesudah 40 Hketika banyak partisan mulai berusahakeras memperebutkan legitimasiuntuk klaim-klaim mereka. Initerjadi tanpa peduli dengan sambutansebagian besar umat Islampada tahun 41 Hijriah sebagai“Tahun Persatuan” atau “TahunSolidaritas” (‘âm al-jamâ‘ah), sebab“persatuan” dan “solidaritas” ituagaknya hanya terbatas pada kenyataankembalinya kesatuan politik(formal) umat Islam di bawahKhalifah Mu’awiyah Ibn AbuSufyan di Damaskus.WAWASAN IBRAHIMWawasan Ibrahim menjadi dasarajaran agama-agama yang amat berpengaruhpada umat manusia, yaituagama-agama Semitik: Yahudi,Nasrani, dan Islam yang juga seringdisebut agama-agama Ibrahimi(dalam bahasa Inggris, Abrahamicreligions). Mengerti masalah inidirasa sangat penting. WawasanIbrahim merupakan wawasan kemanusiaanberdasarkan konsepdasar bahwa manusia dilahirkandalam kesucian, yaitu konsep yangterkenal dengan istilah fithrah.Karena fitrahnya, manusia memilikisifat dasar kesucian, yangkemudian harus dinyatakan dalamsikap-sikap yang suci dan baik kepadasesama. Sifat dasar kesucian itudisebut hanîfiyah, karena manusiaadalah makhluk yang hanîf. Sebagaimakhluk yang hanîf, manusiamemiliki dorongan naluri ke arahkebaikan dan kebenaran atau kesucian.Pusat dorongan hanîfiyah ituterdapat dalam dirinya yang palingmendalam dan paling murni, yangdisebut (hati) nûrânîyun, artinya“bersifat nûr atau cahaya (luminous)”.Kesucian manusia sendiri dapatditafsirkan sebagai kelanjutan perjanjianprimordial antara manusiadan Tuhan. Yaitu, suatu perjanjianatau ikatan janji antara manusiasebelum ia lahir ke dunia denganTuhan, bahwa manusia akan mengakuiTuhan sebagai Pelindung danPemelihara (Rabb) Satu-satu-Nyabaginya. Maka manusia (dan jinn)pun tidaklah diciptakan Allah melainkandengan kewajiban tundukdan menyembah kepada-Nya saja,yaitu menganut paham KetuhananYang Maha Esa, Tawhîd. Ber-tawhîddengan segala konsekuensinya itulahmakna hakiki hidup manusia, yaitusuatu makna hidup atas dasar keinsafanbahwa manusia berasal dariTuhan dan kembali kepada-Nya.Makna hidup yang hakiki melampauitujuan-tujuan duniawi (terrestrial),menembus tujuan-tujuanhidup ukhrawi (celestial).3602 Ensiklopedi Nurcholish Madjid

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!