11.07.2015 Views

ensiklopedi nurcholish madjid - Democracy Project

ensiklopedi nurcholish madjid - Democracy Project

ensiklopedi nurcholish madjid - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

DEMOCRACY PROJECTmahaminya sebaik mungkin, tetapitak boleh menyia-nyiakan energikita dalam memperdebatkan sesuatuyang berada di luar kedalamandiri kita.Seorang sarjana Muslim modernpenafsir Al-Quran lainnya,Muhammad Asad, juga berpegangpada pandangan yang sama dalamsebuah takwil ini. Asad berpendapatbahwa Al-Quran memang mengandungayat-ayat yang pastimaknanya tanpa samar, namunkebanyakan justru firman-firmanyang metaforis. Menurut sarjanaini, sifat alegoris atau metaforisketerangan-keterangan dalam KitabSuci itu tak dapat tidak harusdigunakan sebagai metodologipenyampaian pesan, sebab manusiatidak akan dapat memahami sesuatuyang sama sekali abstrak,yang tidak ada asosiasinya denganapa yang sudah ada dalam alampikirannya. Namun manusia, dalamusahanya memahami keterangan-keterangansuci itu, tak dibenarkanmenganggap perolehannyasebagai mutlak dan final, sebabtidak ada kesalahan yang lebih besardaripada berpikir bahwa terjemahan-terjemahan(yakni, ungkapan-ungkapandalam bahasa manusia)itu dapat memberi definisi padasesuatu yang tak mungkin didefinisikan.TAKWIL PARA FILOSOFSeperti dapat diduga, para failasufadalah kalangan orang-orang Muslimyang paling banyak melakukantakwil (Arab: ta’wîl), disebabkankuatnya pengakuan sebagai pencarihakikat dan kebenaran demonstratif(yang terbuktikan secara tak terbantah).Mereka dengan kuatmemandang bahwa ungkapanungkapankebahasaan dalam sumber-sumberajaran agama, baikKitab Suci maupun Sunnah Nabiadalah ungkapan-ungkapan metaforisatau alegoris. Jadi tidak dimaksudkanseperti apa adanyamenurut arti lahiriah ungkapanungkapanitu, diperlukan disiplindan latihan berpikir yang tinggi,yang menurut mereka hanya diperolehmelalui pemikiran kefalsafahan.Sesuai dengan makna asal katanyadalam bahasa Yunani, falsafahadalah kecintaan kepada kearifan(wisdom), kemudian menjadi kearifanitu sendiri, sehingga falsafahpun disebut al-hikmah. Maka parafailasuf Islam memandang dirimereka sebagai “penganut kearifan”(ahl al-hikmah) atau para orang arifbijaksana(al-hukamâ’). Kadangkadangjuga disebut ahl al-burhân(“para penganut kebenaran demonstratifatau apodeiktik, yaknikebenaran tak terbantah”).3270 Ensiklopedi Nurcholish Madjid

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!