11.07.2015 Views

ensiklopedi nurcholish madjid - Democracy Project

ensiklopedi nurcholish madjid - Democracy Project

ensiklopedi nurcholish madjid - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

DEMOCRACY PROJECTsebagai suatu perlambang dan suatuide yang terwujud nyata,Sunan Kalijaga mempertautkanJawa yang Hindu dan Jawa yangIslam, dan di situlah terletak dayatariknya, sama juga untuk kitamaupun untuk orang lain. Apa punsebenarnya yang terjadi, ia dipandangsebagai jembatan antara duaperadaban tinggi, dua epik sejarah,dan dua agama besar: Hinduisme-Buddhisme Majapahit yang di situia dibesarkan, dan Mataram Islamyang ia kembangkan.Sementara Kalijaga lebih seringditampilkan sebagai tokoh legendaatau dongeng tanpa banyak dukungansejarah, Sidi Lahsen Lyusi(nama sebenarnya ialah Abu Ali Al-Hasan ibn Mas‘ud Al-Yusi), memilikiketokohan historis yang lebihkukuh. Sebagai perlambang gayakeislaman dua bangsa, terdapat kesamaanantara Kalijaga dan Lyusi,yaitu kedua-duanya muncul danmemainkan peranan dalam masamasakritis perkembangan masyarakatnya,dan mencoba, kemudiandipercaya sebagai berhasil, menemukanjalan keluar dan penyelesaian.Kedua-duanya mengembaradari satu tempat ke tempat lain, denganpenuh semangat mencari.Mereka hidup dalam zaman yangberdekatan: Kalijaga di abad enambelas, dan Lyusi di abad tujuh belas.Kedua-duanya, menurut penuturan,berasal dari lapisan atasmasyarakatnya: Kalijaga seorangbangsawan, dan Lyusi seorang syarîf(keturunan Nabi Saw.). Namun terdapatperbedaan yang amat pentingantara keduanya, dalam latar belakangsosiologisnya dan dalam mencaripemecahan.Di Jawa, krisis yang dihadapiKalijaga adalah akibat melemahnyaMajapahit yang Hindu-Budhis danmerebaknya demoralisasi, kemudiandilancarkanlah introduksi Islamyang vital dan dinamis. Sedangkandi Maroko, krisis yang ditemukanoleh Lyusi ialah masyarakat yangsudah berabad-abad terislamkan(sejak 50 tahun sesudah wafat NabiSaw.) namun mengalami disintegrasidari dalam, yang membuatmasyarakat terpecah-belah ke dalamkelompok-kelompok kecil denganseseorang yang dipercayai sebagaiWali selaku tokoh sentral. Krisis ituditandai oleh berkembangnya maraboutisme,suatu gejala dan praktikmistis Islam Maroko warisanDinasti Murâbithûn. Maka jikaKalijaga mencari penyelesaian krisismasyarakatnya dengan menemukanharmoni, keselarasan dan keutuhanaestetis, Lyusi mencoba mengatasinyadengan mengarahkan masyarakatkepada tuntutan-tuntutanmoral yang dipercayai sebagai ajaranagama yang benar.Dalam menjelaskan segi perbedaanlingkungan budaya itu,Geertz melihat kaitannya denganEnsiklopedi Nurcholish Madjid 3157

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!