11.07.2015 Views

ensiklopedi nurcholish madjid - Democracy Project

ensiklopedi nurcholish madjid - Democracy Project

ensiklopedi nurcholish madjid - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

DEMOCRACY PROJECTrus ada waktu. Jadi, waktu adalahsuatu dimensi dari keberadaan, darieksistensi.Dalam bahasa Arab, waktudisebut dahr. Di dalam Al-Quranada surat yang disebut surat Al-Dahr (yang juga disebut surat Al-Insân), karena ada ayat yang menyinggungadanya kelompok yangtidak percaya kepada adanya HariKemudian. Mereka hanya percayabahwa yang ada hanyalah waktudan kita hanya hidup di dunia ini,lalu disebut kaum dahrîyîn.Ada indikasi bahwa orang-orangArab dahulu menganggap perkataandahr itu suci; ada semacamkultus terhadap waktu. Hal itu jugamenjelaskan mengapa Nabi pernahberpesan, “lâ tasyubbu al-dahr(kamu janganlah mengutuk waktu).”Hadis itu mengimplikasikan bahwaseolah-olah al-dahr atau waktu itusendiri suci. Mungkin yang dimaksudNabi dalam sabdanya itubisa diuraikan dari segi kefalsafahan,yaitu bahwa dahr atau waktu itubegitu rumit, sehingga tidak bisadibicarakan. Hanya saja, kita tidaktahu kenapa para failasuf Islamdahulu sempat berpolemik mengenaiwaktu. Mungkin karena merekasangat menjunjung tinggi akalsebagai anugerah Tuhan, sehinggatidak ada persoalan yang tidak dicobadijajaki dengan pendekatanrasional.TIGA UNSUR MANUSIAManusia terdiri dari tiga unsur,yaitu jasmani, nafsani, dan ruhani.Yang paling bisa terukur adalahjasmani, sehingga melahirkan ilmupengetahuan yang paling berkembang,seperti kedokteran. Ketikamenanjak ke nafsani (psikologi),mulai banyak kontroversi, dariGustav Jung yang optimis hinggayang lebih pesimis seperti SigmundFreud.Yang lebih rumit adalah ruhanikarena tidak ada ilmunya. Kitamengetahui ruhani hanya daripemberitaan (naba’un) seseorangyang disebut Nabi, yakni orangyang mendapat berita dari langit,sehingga tidak bisa dibuktikan.Persoalan menjadi semakin rumitketika berita langit itu dikaitkandengan masalah harian, sehingasemua agama, setelah ditinggalkanoleh Nabinya, saling bertengkar.Umat Islam juga termasuk dalamkategori yang rajin bertengkar.Kalau tidak karena wibawa ‘Umaryang selain memang cerdas dantegas juga jago gulat, umat Islamwaktu itu (ketika Rasulullah wafat—ed.) pasti sudah bunuh-bunuhan.Umarlah yang menyelesaikan itudengan mengangkat tangannyaAbu Bakar sebagai penerus kepemimpinanRasulullah. “Sudahlah,Abu Bakar saja yang menjadiEnsiklopedi Nurcholish Madjid 3421

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!