11.07.2015 Views

ensiklopedi nurcholish madjid - Democracy Project

ensiklopedi nurcholish madjid - Democracy Project

ensiklopedi nurcholish madjid - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

DEMOCRACY PROJECTagamaan, maka sebenarnya mempunyaititik persamaan. Sedangkanapabila makin jauh dari esensi,maka perbedaan itu semakin lebar.Oleh karena itu, kemudian timbulsuatu istilah “the heart of thereligion” dan “the religion of theheart”. Istilah ini muncul karenakiblat manusia menurut berbagailiteratur kesufian sebenarnya terletakpada hati, sebagai simbolisasidari kerinduan kepada sentralitasatau kesadaran mengenai maknapusat, seperti halnya simbolisasikiblat di Makkah (Ka‘bah). Hatiadalah pusat kedirian kita yang merupakantempat bersemayamnyaatau lokus dari rasa kesucian, sebagaikelanjutan perjanjian primordialmanusia dengan Tuhan. Oleh karenaitu, secara kefalsafahan manusialahir membawa dorongan yangsangat alamiah, yakni doronganuntuk kembali kepada Tuhan,sesuai dengan perjanjiannya terdahulu.Dorongan tersebut kemudiandiwujudkan dengan dorongan untukmenyembah (berbakti) kepadaTuhan.Bagaimanakah dengan bentukdorongan yang lain? Setiap manusiayang lahir, memiliki naluri instinktif,seperti makan dan minum. Seorangbayi yang merasakan lapardan haus, ia diajari oleh Tuhan untukmenyatakan nalurinya berupamakan dan minum dengan menangismelalui bimbingan bapak-ibunya.Tetapi jika dorongan instinktifini tidak dibimbing dengan benar,maka akan berubah menjadi malapetaka.Bayangkan jika seorangbayi yang karena nalurinya tersebutberkehendak untuk makan tanpadibimbing oleh ayah-ibunya, iaakan makan apa saja yang terkenamulutnya atau terpegang tangannya.Demikian halnya dengan doronganuntuk menyembah, sematamataditujukan untuk kebahagiaanmanusia itu sendiri. Tidak ada kebahagiaanyang lebih tinggi kecualikebahagiaan kembali kepada Tuhanyang dapat digambarkan melalui“fenomena pulang”. Pulang adalahgejala psikologi, bukan gejala fisik.Orang yang pulang, akan merasakankebahagiaan meskipun secara fisikrumahnya hanya sederhana saja,misalnya melalui ungkapan homesweet home dan sebagainya. Dengandemikian, kebahagiaan itu adalahsikap kejiwaan (state of mind) yangtidak tergantung kepada masalahkebendaan.Maka kalau manusia dibiarkanuntuk menyembah apa saja, makadorongan tersebut akan berubahmenjadi malapetaka yang luar biasadahsyatnya, seperti terjadinya tiranismepemujaan kepada manusia. Itusebabnya agama mengajarkan bukanpercayalah kepada adanyaTuhan, melainkan bebaskan dirimanusia dari kepercayaan-keper-3078 Ensiklopedi Nurcholish Madjid

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!