11.07.2015 Views

ensiklopedi nurcholish madjid - Democracy Project

ensiklopedi nurcholish madjid - Democracy Project

ensiklopedi nurcholish madjid - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

DEMOCRACY PROJECTNya dalam masa sehari yang ukurannyaadalah seribu tahun dariyang kamu perhitungkan. ItulahDia (Tuhan) Yang Mahatahutentang yang tersembunyi (gaib)dan yang tampak (syahâdah), YangMahamulia dan Mahakasih Sayang(Q., 32: 5).Dalam firman-firman yang menyebutkanbahwa sehari di sisiTuhan sama dengan seribu tahunbagi manusia itu masih juga terkandungkemungkinan perlambanganatau simbolisasi, yaitupernyataan “seribu” tahun itu sendiri.Para penafsir Al-Quran mengatakanbahwa perkataan “seribu” disitu tidaklah musti diartikan secaraharfiah—karena ia hanyalah perlambangatau majaz yang dapat berartipenggambaran waktu yangsangat lama. Tafsiran ini ditunjangoleh keterangan lain dalam KitabSuci bahwa di hari kiamat, Para malaikatdan Ruh Suci naik—menghadap—kepada-Nyadalam satu hariyang ukurannya ialah lima puluhribu tahun (Q., 70: 4). Dalambahasa kontemporer, keteranganketeranganAl-Quran itu memberikemungkinan penafsiran sebagaipetunjuk tentang kenisbian waktu.Dengan begitu, Al-Quran memberipeluang yang besar untuk pengembanganpenafsiran dan pemahamankeagamaan yang lebih bebas darimitos dan mitologi. Atau, kalaupunfirman-firman suci harus tetap dipandangsebagai lambang-lambang,semua itu dapat dipahami dengancara-cara yang lebih masuk akal, sesuaidengan seruan Kitab Suci sendiriagar kita senantiasa menggunakanakal dan pikiran serta tidakmengikuti sesuatu yang kita tidakmengerti. (Janganlah engkau mengikutisesuatu yang engkau tidak mempunyaipengertian mengenainya. Sesungguhnyapendengaran, penglihatandan hati (fu’âd) itu semuanyaakan dimintai pertanggungjawaban[Q., 17: 36]). Digandengkan denganbanyak seruan dan dorongankepada manusia untuk menggunakanakal [ya‘qilûn, dengan berbagaitasrifnya] dan berpikir [yatafakkarûn,dengan berbagai tasrifnya] makajelas sekali bahwa Islam tidakmenghendaki manusia berpikirserba bersifat dongeng yang tidakmasuk akal.SIMBOLISMEBerkaitan dengan pemahamanesensi terhadap simbolisme, dapatdikemukakan simbolisme Ka‘bah(kiblat) yang banyak ditulis dalamberbagai literatur kesufian sebagaicontoh. Orang akan gagal untukmenghayati makna keagamaanmenghadap Ka‘bah, jika tidak tahumakna di balik simbolisme tersebut.Kenyataan tersebut ditunjukkan padasaat Nabi Muhammad Saw. me-3076 Ensiklopedi Nurcholish Madjid

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!