11.07.2015 Views

ensiklopedi nurcholish madjid - Democracy Project

ensiklopedi nurcholish madjid - Democracy Project

ensiklopedi nurcholish madjid - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

DEMOCRACY PROJECTpakan pengkondisian yang mendorongadanya sikap-sikap nafsaniyang benar. Sikap nafsani ini dirumuskandalam kata yang sebetulnyasudah sering diucapkan seharihariyaitu khusyû‘ dan khudlû‘. Olehkarena itu, shalat harus dilakukandengan khusyuk. Tetapi tentu sajamasalah ini terlepasdari pembahasanfiqih karenamemang fiqih hanyamengurusi halhalyang lahir, seperti masalahpakaian, tingkah laku fisik, tempatkita shalat, dan sebagainya. Maka,dalam jargon Keislaman, kaum fiqihdisebut sebagai ahl al-zhawâhîr,orang-orang yang mengurusi halhalyang lahir. Sedangkan kelompokyang banyak membahas atau mengembangkansoal-soal batin disebutahl al-bawâthîn, orang-orangyang mengurusi hal-hal yang batin,yang biasanya digolongkan sebagaikaum sufi. Tetapi pada kenyataannya,setiap orang Islam dengansendirinya mengurus masalahmasalahlahir dan batin sekaligus.Meskipun Rasulullah pernah bersabdabahwa “Allah melihat hatimudan tidak melihat lahirmu,” tetapibeliau juga pernah bersabda bahwa“yang lahir itu menunjukkan yangbathin.” Ini sesuai dengan akal sehatbahwa kalau kita melihat orangtentu penampilan lahirnya dulu.Karena itu Rasulullah berpesan,“berbuatlah baik meskipun sekadartersenyum kepada saudaramu.”Pernah terjadi pada zaman Nabi,seseorang yang terkenal jahat mendatangibeliau. Dari jauh, Nabi sudahmengatakan celaka orang ini.Tetapi begitu sampai, Nabi ramahsekali terhadapnya sehingga Aisyahheran dan bertanyakepadaNabi mengapabisa sepertiitu. Nabi menjawab,“yang paling celaka adalahorang yang dihindari orang lain karenaditakuti kejahatannya. Sayatidak mau orang ini lebih celaka,karena itu saya tidak mau menghindardarinya.” Ini merupakancontoh suatu sikap batin bahwameskipun orang itu jahat, tetapi tidakdiperlihatkan secara lahir. Memperlihatkankepada orang itu yangbaik, dengan harapan nanti bisamengubah orang tersebut.Shalat dimulai dengan tindakantindakanlahir, yang tidak akan sahkalau tidak dilakukan dengan memenuhikewajiban-kewajiban lahirikecuali dalam keadaan terpaksa; kalautidak bisa berdiri boleh denganduduk dan kalau tidak bisa dudukboleh dengan berbaring. Hal demikiandapat dimengerti karena tujuanshalat adalah untuk mengingatTuhan, sebagaimana firman-Nyakepada Nabi Musa ketika bertemudengan Tuhan dalam arti mengha-“Ya Tuhan kami, berikan dariketurunan kami anak yang saleh.”Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3029

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!