11.07.2015 Views

ensiklopedi nurcholish madjid - Democracy Project

ensiklopedi nurcholish madjid - Democracy Project

ensiklopedi nurcholish madjid - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

DEMOCRACY PROJECTcayaan palsu, baru setelah itu percayakepada Tuhan yang sebenarnya:“Lâ ilâha illallâh” (Tidak adatuhan, kecuali Tuhan itu, yaituAllah).” Ajaran ini muncul bukankarena manusia tidak percaya kepadaTuhan, tetapi justru karenaterlalu banyak percaya kepada “tuhan”—artinya“tuhannya” manusiaitu terlalu banyak. Dari sinilah kemudianagama muncul, dan karenaagama menyangkut realitas tinggi,maka itu dinyatakan dalam bentuksimbol-simbol. Esensi yang dapatditangkap, atau apa yang mau dikatakandengan melalui simbolsimbolkeagamaan itu adalah suatukesadaran agar manusia kembalikepada dirinya. Atas dasar itulah,setiap potong firman Tuhan disebutâyât (artinya tanda-tanda [dariTuhan] atau the sign of God). Semuamakhluk ciptaan Tuhan adalahayat-ayat Tuhan, baik manusia, binatang(bahkan sampai yang sekecil-kecilnya),maupun alam semesta.Mengapa demikian? Karenameskipun manusia telah dikumpulkanuntuk membuat makhlukciptaan Tuhan yang berbentuksangat kecil sekalipun, manusiatidak akan mampu melakukannya.Dalam tasawuf, terdapat pandangan“serba Tuhan” (wahdat alwujûd).Pandangan ini didasarkanpada kenyataan bahwa jika seseorangsudah sangat cinta kepadaTuhan, maka dia melihat segala sesuatuadalah atau sebagai wujudkecintaannya tersebut. Sikap sepertiini dapat dianalogikan dengancerita Majnun Laila (artinya orangyangtergila-gila pada Laila) yangterdapat dalam syair Asy. Dikisahkanada seorang laki-laki yang tergila-gilapada Laila, tetapi ia sendiritidak pernah bertemu dengan Laila.Meskipun demikian, laki-laki tersebutmenikmati betul cintanya kepadaLaila, karena segala sesuatu dipandangnyasebagai Laila. Demikianhalnya dengan kecintaan kepadaTuhan. Ini bukan syirik, tetapiekspresi kecintaan yang sempurna.Berkaitan dengan cinta, palingtidak terdapat 3 (tiga) tahap cintasebelum dibagi lagi dalam tahaptahapyang lebih halus, yaitu tahapraga (jasmani), tahap jiwa (nafsani),dan tahap sukma (ruhani). Kecintaanragawi (dalam bahasa Yunanidisebut cinta eros, yaitu erotic love)merupakan tahap cinta yang tidakcukup untuk membangun kebahagiaanrumah tangga. Oleh karenaitu, Tuhan di dalam Al-Quran menegaskanbahwa selain menciptakancinta erotik (hubb al-syahwah ataumahabbah), kemudian ditingkatkanmenjadi mawaddah. Yaitu suatukecintaan kepada orang berdasarkankearifan melihat manusia sebagaimakhluk Allah yang tinggi, bukanlagi hanya kepada nafsu biologis.Cinta berdasarkan kearifan inidalam bahasa Yunani disebut phalicEnsiklopedi Nurcholish Madjid 3079

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!