11.07.2015 Views

ensiklopedi nurcholish madjid - Democracy Project

ensiklopedi nurcholish madjid - Democracy Project

ensiklopedi nurcholish madjid - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

DEMOCRACY PROJECTdalam konteksnya yang lebih luas,ruwet, dan kompleks. Tapi kita inginmelihatnya dalam konteks tertentu,yaitu konteks kepentingan atauinterest. Sikap kita yang serta mertamerasa paling benar dalam kejadiansederhana jalan macet itu dapatdilihat dalam kaitannya dengankepentingan atau interest kita. Yaitubahwa kita semua berkecenderunganuntuk melihat dan menilaisesuatu dari kacamata kepentingankita sendiri dan mengabaikankepentingan orang lain. Karena itupandangan kita tentang yang salahdan yang benar pun tidak jarangmerupakan hasil dikte atau bisikandiri kita yang subjektif. Akibatnyaialah kita biasanya ingin orang lainmenyetujui, mendukung, dan mengikutijalan kita, sedang jalan oranglain semuanya salah.Itu semua dapat membawaakibat yang cukup gawat. Yaitu kitamungkin tidak mampu, tidaktahan, dan tidak kuat mengakuiyang benar sebagai benar dan yangsalah sebagai salah, serta yang baiksebagai baik dan yang buruk sebagaiburuk, karena semuanya ituberlawanan dengan interest kita.Jadi, kita murni benar dan salahserta baik dan buruk itu, sebetulnyatidak lebih daripada mengikutikeinginan diri sendiri secara subjektifyang keinginan diri sendiri itudalam bahasa Kitab Suci disebuthawâ (nafsu). Karena itu kitadianjurkan untuk memohon kepadaAllah: “Tuhanku, perlihatkanlahkepadaku yang benar itu sebagaibenar, dan berilah aku kemampuanuntuk mengikutinya; serta perlihatkanlahkepadaku yang salah itusebagai salah, dan berilah akukemampuan untuk menghidarinya.”Sebab dalam Kitab Suci diperingatkan:Dan seandainya kebenaran itumengikuti keinginan (hawâ) mereka(manusia), maka tentu hancurlahseluruh langit dan bumi serta merekayang ada di dalamnya…(Q., 23:71). Dan memang kehancuranmasyarakat antara lain dimulai olehsubjektivitas para tokohnya dalammelihat yang benar dan salah,padahal mereka itu tidak lebihdaripada orang-orang yang diperbudakoleh tirani.TITIK TEMU TERENDAHRumusan-rumusan internasionaltentang hak-hak asasi, seperti DeklarasiUniversal Hak-Hak Asasi olehPBB pada tahun 1948, tidak lainhanyalah “titik temu terendah”(lowest common denominator) daripandangan-pandangan kemanusiaanyang ada. Sebagai “titik temuyang terendah”, maka sesungguhnyatuntutan hak-hak asasi dalam instrumen-instrumeninternasional itu3438 Ensiklopedi Nurcholish Madjid

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!