11.07.2015 Views

ensiklopedi nurcholish madjid - Democracy Project

ensiklopedi nurcholish madjid - Democracy Project

ensiklopedi nurcholish madjid - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

DEMOCRACY PROJECTSHALAT KEWAJIBAN BERWAKTUDisebutkan dalam Kitab Sucibahwa shalat merupakan kewajiban“berwaktu” atas kaum beriman (lihatQ., 4:103). Yaitu, diwajibkanpada waktu-waktu tertentu, dimulaidari dini hari (shubh), diteruskanke siang hari (zhuhr), kemudian sorehari (‘ashr), lalu sesaat setelah terbenammatahari (maghrib), dan akhirnyadi malam hari (‘isyâ’). Hikmahdi balik penentuan waktu ituialah agar kita jangan sampai lengahdari ingat di waktu pagi, kemudiansaat kita istirahat sejenak dari kerja(zhuhr) dan, lebih-lebih lagi, saatkita “santai” sesudah bekerja (dari‘ashr sampai ‘isyâ’). Sebab, justru saatsantai itulah biasanya dorongandalam diri kita untuk mencari kebenaranmenjadi lemah, mungkinmalah kita tergelincir pada gelimangkesenangan dan kealpaan.Karena itulah ada pesan Ilahi agarkita menegakkan semua shalat, terutamashalat tengah, yaitu ‘ashr(Q., 2: 238), dan agar kita mengisiwaktu luang untuk bekerja kerasmendekati Tuhan (Q., 94: 7-8).Sebagai kewajiban pada hampirsetiap saat, shalat juga mengisyaratkanbahwa usaha menemukanjalan hidup yang benar juga harusdilakukan setiap saat dan harus dipandangsebagai proses tanpa berhenti.Oleh karena itu, memangdigunakan metafor “jalan” danpengertian “jalan” itu dengan sendirinyaterkait erat dengan gerakdan dinamika. Maka dalam sistemajaran agama, manusia didoronguntuk selalu bergerak secara dinamissedemikan rupa sehingga seseorangtidak diterima untuk menjadikankeadaannya tertindas di suatunegeri atau tempat. Ia tidak mampuberbuat baik, padahal sebenarnya iadapat pergi, pindah, atau bergerakmeninggalkan negeri atau tempatitu ke tempat lain di bumi Tuhanyang luas ini (Q., 4: 97). Dengankata lain, dari shalat yang harusdikerjakan setiap saat sepanjanghayat itu, kita diajari untuk tidakberhenti mencari kebenaran dantidak kalah oleh situasi yang kebetulantidak mendukung. Sekalikita berhenti karena merasa telah“sampai” pada suatu kebenaran,maka itu mengandung makna kitatelah menemukan kebenaran terakhiratau final, dan itu berartimenemukan kebenaran mutlak. Iniadalah suatu kesombongan danakan menyangkut suatu kontradiksidalam terminologi, yaitu adanyakita yang nisbi dapat mencapaikebenaran final yang mutlak. Danhal itu pada urutannya sendiri,akan berarti salah satu dari dua kemungkinan:apakah kita yang menjadimutlak sehingga “bertemu”dengan yang final itu, ataukah yangfinal itu telah menjadi nisbi sehinggaterjangkau oleh kita! DanEnsiklopedi Nurcholish Madjid 3015

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!