11.07.2015 Views

ensiklopedi nurcholish madjid - Democracy Project

ensiklopedi nurcholish madjid - Democracy Project

ensiklopedi nurcholish madjid - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

DEMOCRACY PROJECTnimbulkan pertentangan dan kemudiandiselesaikan dengan perceraian.Ibn Rusyd sendiri mengisyaratkansuatu pandangan yangdapat mereka gunakan, tetapi yangsebetulnya salah penggunaannya,yaitu suatu isyarat kepada adanyakebenaran ganda (double truth).Telah dikatakan bahwa ada kebenaranagama dan ada kebenaranilmu pengetahuan yang keduanyatidak bisa dipersatukan, sehinggacara mendamaikannya ialah diceraikan.Ibn Rusyd, seperti halnyapara failasuf Islam, menyebuttentang kebenaran yang diekspresikanmelalui bermacam-macamjalan: ekspresi simbolik dan kenyataannyaberbeda-beda, tetapiesensi kebenarannya sama.Ketika pikiran-pikiran Ibn Rusyddisalin ke dalam bahasa Latin,entah karena salah terjemah atausalah paham, mereka mengira IbnRusyd mengajukan pendapat bahwakebenaran itu ada dua, kebenaranilmiah dan kebenaranagama (double truth tadi itu). Inidigunakan oleh para pengikut IbnRusyd di Barat untuk dijadikandasar menceraikan ilmu pengetahuandari agama. Padahal, sebenarnyaIbn Rusyd tidak mengajarkankebenaran ganda itu. Kebenaran ituhanya satu, tetapi pendekatannyapaling tidak ada tiga, yaitu kebenaranapodiktik (burhânî), dialektis(jadalî), dan retorik (khathabî).Tiga pendekatan itu sebenarnyaditurunkan dari firman Allah yangsering sekali dikutip oleh paramubalig kita yaitu, Ajaklah (mereka)ke jalan Tuhanmu denganbijaksana dan pesan yang baik; danbantahlah (mereka) dengan cara yangterbaik (Q., 16: 125). Istilahpersisnya yang dipakai dalam ayatitu ialah al-hikmah, yaitu sophosatau wisdom, yang dalam bahasakita disebut hikmah. Menyampaikanseruan kebenaran dengan hikmahberarti dengan burhân ataubukti demonstratif yang tak terbantah(apodiktik). Namun, karenahikmah dalam pengertian ini sulituntuk orang kebanyakan (kaumawam), maka ia merupakan wewenangpara spesialis (kaum khawas)yang terdiri dari para failasuf, yangjuga disebut al-hukamâ’ [ahlihikmah] dan ahl al-burhân [ahlipembuktian apodiktik].Mereka yang tidak termasukkaum khawas dan tergolong “menengah”,harus merasa cukup denganpendekatan dialektis (jadalî),adu argumentasi. Itulah yangdiisyaratkan melalui kata-kata wajâdilhum billatî hiya ahsan (ajaklah[mereka] ke jalan Tuhanmu denganbijaksana), yang meskipun disebutdalam urutan ketiga, tetapi darisegi sistematika, metode dialektik(jadal atau jidâl) ini sebetulnyaadalah kedua. Untuk golongan yanglebih bawah, yaitu kalangan awam,3418 Ensiklopedi Nurcholish Madjid

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!