11.07.2015 Views

ensiklopedi nurcholish madjid - Democracy Project

ensiklopedi nurcholish madjid - Democracy Project

ensiklopedi nurcholish madjid - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

DEMOCRACY PROJECTyati kehadiran-Nya di balik pohonyang terang di bukit Sinai Sungguh,Akulah Allah: tiada tuhan selainAku: maka sembahlah Aku dandirikan shalat untuk mengingat Aku(Q., 20: 14). Artinya, tujuan shalatyang paling penting adalah supayaingat kepada Allah meskipun kitadapat mengingat Allah kapan saja.Bahkan Al-Quran sendiri menganjurkansupaya kita ingat kepadaAllah di waktu berdiri, di waktududuk, di waktu berbaring (Q., 4:103); setiap saat kita ingat kepadaAllah. Memang benar demikian, tetapiagar keingatan kita kepadaAllah mempunyai pondasi yang kukuh,maka dibuatkanlah tiang pancang,yaitu shalat. Oleh karena itu,kemudian shalat disebut sebagai kewajibanyang berwaktu, Shalatdiwajibkan kepada orang-orangmukmin pada waktu-waktu yangsudah ditentukan (Q., 4: 103) yangdisesuaikan dengan kondisi hidupkita. Seperti subuh, kurang lebihsaat kita baru bangun kita langsungingat kepada Allah, seolah memintabekal pada Allah untuk bekerja.Setelah kita bekerja di tengahtengahhari, kita minta bekal lagikepada Allah, begitu juga padaakhir kerja. Terutama dalam polakehidupan modern hal seperti inisangat cocok. Sambil bersyukurbahwa pekerjaan telah selesai danuntuk menghadapi yang akandatang, kita masuk magrib, pergantianwaktu antara siang dan malam,untuk minta bekal lagi kepadaAllah. Bekal yang kita minta adalahsupaya kita ditunjukkan jalan yanglurus. Dan menjelang tidur kitashalat isya’ agar jangan sampai tidurkita sesat.SHALAT: MAKNA DARISEBUAH KIBLATBerkenaan masalah kiblat, IbnTaimiyah menyebutkan adanyasebuah hadis Nabi: “Al-Masjid (Al-Haram) kiblat Makkah, Makkahkiblat Tanah Suci (Sekelilingnya),dan Tanah Suci kiblat bumi.” Makakiblat itu dari Syiria ke arah selatan,dari Nejed ke barat, dari Sudan ketimur, dan dari Yaman ke utara,dan sebagainya. Ibn Taymiyyah malahmencap bid’ah terhadap penggunaanilmu bumi matematis untukmenentukan arah kiblat. (LihatIbn Taimiyah, Al-Radd ‘alâ Al-Manthîqîyîn, hal. 259-60)Dengan keterangan itu, IbnTaimiyah hanya hendak menegaskanbahwa kita tidak dituntut untukmengetahui persis letak kiblat itu,cukup dengan kira-kira saja. Sebab,yang penting adalah makna di balikitu, yaitu pemusatan pandangan dantujuan hidup kepada ridla Allah,melalui perbuatan baik, amal saleh,budi pekerti luhur atau akhlakkarimah. Dan memang begitulah3030 Ensiklopedi Nurcholish Madjid

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!