11.07.2015 Views

ensiklopedi nurcholish madjid - Democracy Project

ensiklopedi nurcholish madjid - Democracy Project

ensiklopedi nurcholish madjid - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

DEMOCRACY PROJECTdisebabkan Al-Quran sendiri menyebutpenuturan tentang penciptaanalam raya oleh Tuhan sebagaiâyât—yakni, simbolisme atau perlambang—yangtidak perlu, bahkankadang-kadang tidak boleh, diartikansecara harfiah. Al-Quranmenyebut setiap keterangan didalamnya sebagaiâyât, sebagaimanaseluruhalam raya danbagian-bagiannyaserta kejadian-kejadianyang ada di dalamnya adalah âyâtdari Tuhan.Kutipan yang menarik dariKaren Amstrong menjelaskan persoalanini. “Al-Quran senantiasamenekankan perlunya akal untukmemahami ‘pertanda’ atau ‘pesan’Tuhan. Kaum Muslim tidak bolehmeninggalkan akal mereka, tetapiharus memerhatikan alam secara penuhperhatian dan dengan penuhminat. Sikap inilah yang kelakmembuat kaum Muslim mampumembangun tradisi ilmu alamyang baik, yang tidak pernah dipandangbegitu berbahaya kepadaagama [...]. Penelitian tentang bekerjanyalingkungan alam menunjukkanbahwa ia punya dimensidan sumber transenden, yang dapatkita bicarakan hanya dalam perlambangsimbol. Bahkan kisah tentangpara Nabi, gambaran tentang Hari“Pemikiran rasional yang bebasdari asumsi-asumsi akan berakhirdalam mistisisme.”Kemudian dan kesenangan surgatidak boleh ditafsirkan secara harfiahmelainkan sebagai tamsil ibarattentang kenyataan yang lebih tinggi,yang tak tergambarkan.”Berkaitan dengan pengertian“âyât” atau “perlambang” ini, IanRichard Netton, seorang ahli semiotika(ilmu tentanglambanglambang),mengatakan,“Al-Quran itu penuhdengan rujukankepada âyât-âyât(yakni, perlambang-perlambang)Tuhan; dalam pengertian ini, Al-Quran dapat digambarkan sebagaisurga sebenarnya bagi para ahlisemiotika. Dan jelas ... bahwa semiosisIslam mempunyai segi lahiridan batini yang luas.”Sekarang, permasalahannya adalah:bagaimana memahami “âyâtâyât”atau “perlambang-perlambang”Tuhan ini, baik yang ada dalamKitab Suci maupun yang adadalam alam semesta. Mengenai apayang dikatakan Netton tentangadanya segi-segi lahiri dan batiniyang luas dalam âyât-âyât, parasarjana Muslim sendiri telah menjadikannyasebagai bahan polemiksejak masa-masa dini sejarah pemikiranIslam. Di kalangan merekaada yang dikenal sebagai kaumzhâhirî (mereka yang memahamiteks-teks suci secara lahiriah, har-(Albert Schweitzer)Ensiklopedi Nurcholish Madjid 2981

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!