11.07.2015 Views

ensiklopedi nurcholish madjid - Democracy Project

ensiklopedi nurcholish madjid - Democracy Project

ensiklopedi nurcholish madjid - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

DEMOCRACY PROJECTbahasa Inggris, shalat dan doa adalahsama, sedangkan dalam bahasaArab keduanya dibedakan, yaitumelakukan shalat dan berdoa. Ituadalah perbedaan semantik, sementaradari segi bahasa sama saja.Dalam Al-Quran disebutkan, Allahdan para malaikat-Nya memberirahmat kepada Nabi (Q., 33: 56).Kalau Tuhan berdoa, berdoa kepadasiapa? Para ahli tafsir menyebutkanbahwa kalau Allah yang bershalawatatau membaca shalawat kepadaNabi, maksudnya adalah memberiberkah. Shalawat di situ artinyaberkah. Lanjutan dari ayat diatas, yang sering dikutip oleh khatibJumat dalam khutbah kedua berbunyi,Orang-orang beriman, berilahshalawat dan salam kepadanya(Q., 33: 56). Jadi, menurut Al-Quran, mengucapkan shalawatkepada Nabi merupakan perintahAllah, bahkan dikaitkan denganAllah sendiri. Dalam bahasa harian,kira-kira berbunyi begini: sedangkanAllah saja membaca shalawatkepada Nabi, kenapa kamu tidak?Pemberian berkah itu sebetulnyamerupakan suatu penghormatandari Allah kepada Nabi kita. Memangada sebutan-sebutan lainkepada Nabi yang merupakanpenghormatan seperti Allah menghormatinyadengan menegur. Suatuketika, Nabi pernah mengharamkansesuatu yang halal, yaitu madu,lalu beliau ditegur, Hai Nabi! Mengapaengkau mengharamkan yang olehAllah dihalalkan bagimu? (Q., 66:1). Peristiwa ini terjadi saat beliaubertengkar dengan istrinya, kemudiansaking marahnya Nabi seolaholahmau bersumpah, saya tidakmau makan ini lagi, haram. LaluNabi ditegur, mengapa kamu mengharamkansesuatu yang halal untukkamu. Di situ digunakan istilah “Yâayyuha Al-Nabî” (Hai Nabi), yangjuga merupakan sebutan kehormatan.Shalawat kita sampaikan dalamrangka menghormati Nabi sehinggakita tidak berhadapan denganmasalah yang absurd menyangkutpertanyaan kenapa kitamendoakan orang yang sudah mati.Para ustad di pesantren sering membuatsuatu perumpamaan yang sederhana.Misalnya, membaca shalawatbisa mendapatkan pahalakarena Nabi itu ibarat gelas, yangisinya sudah penuh, sehingga kalaukita minta orang lain mengisinya,gelas itu akan luber, dan luberannyamerupakan pahala.Berdoa kepada Nabi adalah suatupenghormatan, yang kemudianmemunculkan semacam “anak tangganya”.Misalnya, untuk Nabi kitamengucapkan, “Shallallâhu ‘alayhiwa sallam” (Semoga Allah memberkatinyadan memberikannyasalam). Tetapi untuk nabi yanglain, biasanya cukup dengan“‘Alayhissalâm”, meskipun ada jugayang membaca “Shallallâhu ‘alayhi3038 Ensiklopedi Nurcholish Madjid

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!