11.07.2015 Views

ensiklopedi nurcholish madjid - Democracy Project

ensiklopedi nurcholish madjid - Democracy Project

ensiklopedi nurcholish madjid - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

DEMOCRACY PROJECTtelah mendapat berkah dan menjadipetunjuk bagi semesta alam (Q., 3:96).Pemahaman tentang masa lalumemang bisa tercampur antara sejarah,teologi, dan legenda. Teologinyaialah pernyataan ayat Al-Quran di atas. Sejarahnya ialah bahwadi antara semua tempat ibadah,Makkah memang termasuk yangpaling antik sehingga Al-Quransendiri menyebutnya sebagai rumahyang antik, al-bayt al-‘athîqatau rumah yang sangat tua (Q.,22: 29). Sedangkan legendanyaialah bahwa, misalnya, dulu NabiAdam turun di tempat itu. Legendaini dikaitkan dengan adanya pelabuhanMakkah, yaitu Jeddah yangartinya nenek, karena di situ terdapatmakam nenek umat manusia,yaitu Hawâ’; juga dikaitkan denganbukit yang ada di Arafah yangterkenal sebagai “bukit jodoh,”karena konon ketika Adam danHawâ’ diusir dari surga akibat pelanggarannyamendekati pohonkhuld, kedua-duanya terpisah dansaling mencari-cari, dan kemudianbertemu di bukit Arafah itu.Lalu, ada hadis yang diriwayatkanoleh ‘Amr ibn ‘Âsh yang menyatakanbahwa Allah mengutusJibril kepada Adam dan Hawâ’ danberkata kepada keduanya, “Dirikanlahuntuk-Ku sebuah rumahsuci!” Lalu Jibrîl membuat rencanaitu (maka Jibrîl adalah arsitekKa‘bah). Ternyata, (rencana) bentukbangunan rumah suci itu sangatsederhana yaitu kubus (cubic), sehinggakemudian disebut Ka‘bah.Maka, mulailah Adam menggalisementara Hawâ’ memindahkantanah sehingga menemukan air.Lalu ada suara memanggil dari bawahnya,“Cukup untukmu wahai‘Âdam!” Maksudnya, sekian sajapenggalian itu. Setelah selesaipembangunan rumah itu, Allahmemberi wahyu kepadanya “Hendaknyaengkau thawâf mengelilinginya.Dan difirmankan kepadanya,“Engkau adalah manusia pertamadan ini adalah rumah suci yangpertama.”Generasi pun berganti sampaisaatnya Nabi Nuh menunaikan hajike sana. Generasi berikutnya ialahketika Nabi Ibrahim mengangkatPondasi Ka‘bah itu dengan referensiayat Al-Quran, Dan ingatlah,Ibrahim dan Isma‘il mengangkatdasar-dasar Rumah itu (sambilberdoa): “Tuhan, terimalah ini darikami: Engkaulah Maha Mendengar,Mahatahu” (Q., 2: 127). Dengandemikian, Nabi Ibrahim danIsma‘il bukanlah pembangunKa‘bah, tetapi “pembangun kembali,”karena ayat Al-Quran ituberbunyi “wa idz yarfa‘u Ibrâhîmu alqawâ‘ida”yang menunjukkan bahwaPondasi Ka‘bah itu sudah ada didalam, dan Ibrahim hanya meneruskannya.Fakta tersebut mudahEnsiklopedi Nurcholish Madjid 2951

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!