11.07.2015 Views

ensiklopedi nurcholish madjid - Democracy Project

ensiklopedi nurcholish madjid - Democracy Project

ensiklopedi nurcholish madjid - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

DEMOCRACY PROJECTTuhan juga berpesan, Berdoalahkepada Tuhanmu dengan kerendahanhati dan suara perlahan (Q., 7: 55).Jadi, ingatlah Tuhanmu dengansendiri saja, tidak perlu orang laintahu, karena yang diharapkanadalah kita zikir, kita ingat kepadaAllah setiap saat; baik pada waktuberdiri, waktu duduk maupunwaktu berbaring. Jangan sampaikita lupa kepada Allah Swt., bahkan,Al-Quran mengatakan bahwa,“Kita harus bertakwa kepada AllahSwt. begitu rupa, dan jangan sampailupa kepada Tuhan. Barangsiapayang lupa kepada Tuhan, maka Diaakan membuatnya lupa kepadadirinya sendiri dan mereka itulahorang yang fasik.”TASAWUF MODERN HAMKA IKetika Prof. Hamka menulisbukunya yang terkenal, TasawufModern, beliau sesungguhnya telahmeletakkan dasar-dasar Sufismebaru di tanah air kita. Dalam bukuitu terdapat alur pikiran yang memberiapresiasi yang wajar kepadapenghayatan esoteris Islam, namunsekaligus disertakan peringatanbahwa esoterisisme itu harus tetapterkendalikan oleh ajaran-ajaranstandar syari’ah. Jadi, hal ini sesungguhnyamasih tetap dalam garis kontinuitasdengan pemikiran ImamAl-Ghazali. Bedanya dengan Al-Ghazali ialah bahwa Prof. Hamkamenghendaki suatu penghayatankeagamaan esoteris yang mendalam,tetapi tidak dengan melakukanpengasingan diri atau ‘uzlah, melainkantetap aktif melibatkan diridalam masyarakat.Sebagai seorang ulama yang sangatmengenal pemikiran kaumpembaharu klasik seperti IbnTaimiyah dan Ibn Qayyim Al-Jawziyah, Prof. Hamka juga menunjukkankonsistensi pemikirannyadengan pemikiran tokoh-tokohitu. Maka bukanlah suatu hal yangterjadi secara kebetulan bahwa Prof.Fazlur Rahman, juga seorang sarjanayang amat mendalami pemikiranIbn Taimiyah dan IbnQayyim, menyebut kedua tokohklasik itu sebagai perintis dari apayang ia namakan sebagai neo-Sufisme. Istilah “neo-Sufisme” terasalebih netral daripada istilah “tasawufmodern”. Istilah “tasawufmodern” terasa lebih optimistik,karena “modern” acapkali berkonotasipositif dan optimis. Tapikeduanya menunjuk kepada kenyataanyang sama, yaitu suatujenis kesufian yang terkait eratdengan syari‘ah, atau dalam wawasanIbn Taimiyah, jenis kesufianyang merupakan kelanjutan dariajaran Islam itu sendiri sebagaimanatermaktub dalam Al-Qurandan Al-Sunnah, dan tetap beradadalam pengawasan kedua sumber3314 Ensiklopedi Nurcholish Madjid

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!