11.07.2015 Views

ensiklopedi nurcholish madjid - Democracy Project

ensiklopedi nurcholish madjid - Democracy Project

ensiklopedi nurcholish madjid - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

DEMOCRACY PROJECTmelihat dan orang buta? Apakahkamu tidak berpikir?” (Q., 6: 50).Lebih lanjut, senapas denganprinsip-prinsip di atas, Nabi jugadiperintahkan Allah untuk menyatakanbahwa beliau tidaklahbermaksud membuat hal-hal baruterhadap apa yang telah diwariskankepada Rasul terdahulu. Dan bahwabeliau sendiri tidak tahu apayang akan diperbuatAllah kepadabeliau (misalnya,mengingatbahwa sebagaimanaRasulterdahulu ada yang menjadi korban,sampai terbunuh, oleh misi sucinya).Nabi hanyalah mengikutiwahyu yang diterimanya, danbeliau hanyalah seorang pembawaperingatan yang tidak meragukan.Katakan (Muhammad), “Aku bukanlahseorang pembuat bid‘ah diantara Rasul-rasul (yang sudahsudah),dan aku tidak pula tahu apayang akan diperbuat (oleh Tuhan) kepadakujuga tidak (apa yang diperbuat)kepadamu. Aku hanyalahmengikuti apa yang diwahyukan kepadakudan aku hanyalah seorangpembawa peringatan yang jelas tidakmeragukan” (Q., 46: 9).Bagi seorang yang menerimapengajaran langsung dari Tuhandan bertugas menjadi utusan-Nya,Nabi pasti mengetahui apa yangbenar dan apa yang salah. Beliaupasti mengetahui pula siapa yangmendapat petunjuk Tuhan dansiapa pula yang sesat di antaramanusia ini, termasuk di antarabeliau sendiri berhadapan dengankaum yang menolak kebenaranyang beliau ajarkan. Namun Allahmasih mengajari beliau agar menerapkanapa yang disebut (dalambahasa Inggris) the benefit of the doubtatau hikmahkeraguan, sebagaimetodo-Manusia tidak mendapatkan apaapakecuali yang ia kerjakan. logi pencariankebenaran.“ Katakan(Muhammad), ‘Siapa yang memberikamu semua rezeki, baik yang darilangit maupun yang dari bumi?’Katakan, ‘Allah!’ dan boleh jadikami, atau kamu, yang pasti beradadi atas petunjuk kebenaran, ataupasti berada dalam kesesatan yangterang,” (Q., 34: 24)Semuanya itu dalam pandangankesufian dan falsafah Islam, adalahjalan sebenarnya menuju dan menemukankebahagiaan. Metaforyang telah disebutkan bahwa “mataair” di surga itu dinamakan “salsabîlan” atau “tanyalah jalan” melukiskanbahwa kebahagiaan tidaklahbersumber dari perasaan kepastiandalam pengalaman pencariaankebenaran. Justru pengalamanruhani ketika dengan penuh ketulusanhati dan niat yang murnisungguh-sungguh mencari, dalam3238 Ensiklopedi Nurcholish Madjid

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!