11.07.2015 Views

ensiklopedi nurcholish madjid - Democracy Project

ensiklopedi nurcholish madjid - Democracy Project

ensiklopedi nurcholish madjid - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

DEMOCRACY PROJECTdengan hierarki wujud ini, kalaumelihat gejala alam lebih tinggidari semestinya, maka manusiatelah merusak martabatnya sendiridan telah merusak desain Tuhandan, karena itu, dosanya tidakterampuni. Ini menyangkut persoalantauhid yang tiga macam.Pertama, tawhîd rubûbiyah yangartinya kepercayaan bahwa Tuhanitu adalah satu-satunya pemeliharaalam. Kedua, tawhîd khalqîyah, yaitusuatu kepercayaan bahwa hanyaTuhanlah satu-satunya penciptalangit dan bumi. Ketiga, tawhîdulûhiyah, yaitu suatu kepercayaanbahwa yang harus disembah hanyaTuhan Yang Maha Esa.Para ulama berpendapat bahwaorang-orang kafir Makkah dahulupun telah ber-tawhîd rubûbiyah(bahwa Tuhan hanyalah pemeliharaalam raya saja). Itulah sebabnyamereka terjatuh kepada kemusyrikan,yaitu menyembah patungpatungdan berhala-berhala, kendatimereka anggap semua itusebagai perantara saja. Begitu jugatawhîd khalqîyah yang sekadarmeyakini bahwa Tuhan adalahpencipta. Itu tidak cukup, karenamasih ada kemungkinan manusiamenyembah yang lain yang menjadiperantara. Oleh karena itu,tauhid yang sebetulnya dikehendakioleh Islam adalah tawhîdulûhiyah.TAUHID VS SYIRIKKetika Musa mengalami kesulitandi Mesir karena terlibat dalamsuatu perkelahian, dia melarikandiri ke timur menyeberangi GurunSinai, dan terus ke timur sampaidia tiba di Madyan, sebuah kota ditepi pantai Teluk ‘Aqabah, ArabiaBarat Laut. Di kota itu berdiamseorang bijak bernama Syu‘aib,yang dalam Al-Quran disebutsebagai seorang Nabi yang diutusTuhan untuk penduduk Madyan(antara lain, Q., 11: 84).Musa (yang saat itu belum menjadiNabi), menuturkan perkaranyakepada Nabi Syu‘aib. Orang itusangat memahaminya, bahkanmenawarkan perlindungan baginya,karena dia melihatnya tidak bermasalah.Lebih dari itu, NabiSyu‘aib mengambil Musa sebagaimenantu, dengan mengawinkannyakepada kedua putrinya. Musamembayar maskawinnya dengantinggal bersama keluarga NabiSyu‘aib selama delapan tahun(empat tahun untuk masing-masingistrinya), guna membantuekonomi keluarga itu, antara laindengan ikut menggembalakankambing (Q., 28: 27).Dari Nabi Syu‘aib, mertuanya,Musa banyak belajar ilmu danhikmah (wisdom), khususnya agama.Nabi Syu‘aib menuntun menantunyake arah paham Ketuhan-3336 Ensiklopedi Nurcholish Madjid

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!