11.07.2015 Views

ensiklopedi nurcholish madjid - Democracy Project

ensiklopedi nurcholish madjid - Democracy Project

ensiklopedi nurcholish madjid - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

DEMOCRACY PROJECTbetul doa kita untuk mendapatkanpetunjuk dari Allah, ihdinâ alshirâthal-mustaqîm (Tunjukilahkami jalan yang lurus) (Q., 1: 6).Dengan kita masih memohon petunjukkepada Allah tentang jalanyang lurus, itu artinya kita tidakmengetahuinya. Oleh karena itu,kalau kita memohon kepada Allahjalan yang lurus, tetapi pada waktuyang sama kita merasa sudah tahu,Allah tidak akan menjawab doakita. Maka, penting sekali ketikakita mengucapkan ihdinâ al-shirâthal-mustaqîm, kita mengosongkanbatin kita (takhallî) dari perasaansudah tahu. Kita betul-betul belumtahu. Kita menghadap Tuhan denganhati yang kosong; memohonkepada Allah untuk diisi denganjalan mereka yang telah mendapatkankebahagiaan dari-Nya,bukan jalan mereka yang kenamurka, yang tingkah lakunya tidakdiridlai, bukan pula jalan merekayang sesat, yaitu mereka yangmerasa berbuat baik tetapi sebetulnyajahat. Itulah yang kita âmînkanbersama secara khusyuk. Makadalam shalat, sebetulnya kita berusahaagar hati kita diterangkankembali oleh Allah; dibuat terangkembali, agar tidak dibiarkanberlarut-larut dalam kegelapan.Sebelumnya kita membaca, iyyâkana‘budu wa iyyâka nasta‘în (Engkauyang kami sembah, dan kepada-Mukami memohon pertolongan) (Q., 1:5). Ini adalah ungkapan yang sangatmendalam dari seorang yang ikhlas,bahwa dia beribadat hanya kepadaAllah Swt., bukan untuk yang lain.Murni ikhlas artinya murni untukAllah Swt. Itu adalah unsur yangsangat penting dari takwa.Tetapi kalau kita masih menyebut“kami menyembah”, artinyadi situ terselip pengakuan diribahwa diri kita berbuat sesuatu.Artinya, seolah-olah kita masihsempat memberikan kredit pengakuankemampuan pada diri sendiri.Maka sekalipun lafal iyyâkana‘budu sudah merupakan ungkapankeikhlasan, namun masih bisadipertinggi dengan mengucapkaniyyâka nasta‘în: hanya kepada Tuhankami mohon pertolongan, termasukpertolongan untuk berbuat baik.Dengan kalimat iyyâka na‘buduseolah-olah kita mengatakan, “Akumasih mampu berbuat baik yaTuhan.” Dan itu suatu keikhlasanyang sangat tinggi. Tetapi ada keikhlasanyang lebih tinggi lagi, yaituungkapan, “Hanya kepada Engkauya Tuhan aku memohon pertolongan.Aku tidak mampu ya Tuhanberbuat baik, kecuali kalau Engkaumenolong.” Di sinilah kaitannyadengan ungkapan lain yang sudahmenjadi ungkapan kita sehari-hari,yaitu lâ hawla wa lâ quwwata illâbillâh (tidak ada daya dan tidak adatenaga kecuali dengan Allah),termasuk di dalamnya daya untuk3500 Ensiklopedi Nurcholish Madjid

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!