11.07.2015 Views

ensiklopedi nurcholish madjid - Democracy Project

ensiklopedi nurcholish madjid - Democracy Project

ensiklopedi nurcholish madjid - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

DEMOCRACY PROJECTtanpa menangkap maknanya, itusama saja dia ke luar kota membawauang banyak, tetapi pada waktu lapardia makan uang itu, tidak masukwarung. Banyak sekali orangberagama hanya berhenti sampai disitu.SHALAT SUNNAHAda sebagian kalangan umatIslam yang melakukan shalat sunnahsampai 100 rakaat, meskipun tidakjelas dari mana idenya. Tetapi kalaukhusyuk menjadi hal yang pentingdalam shalat, ini sangat sulit dilakukandalam rakaat sebanyak itu.Pada prinsipnya, shalat sunnah bisadilakukan secara bebas, berapa saja.Karena itu, kemudian ada perselisihanmengenai rakaat shalat tarawih.Baik juga sebenarnya memperhatikantayangan tarawih dariMasjidil Haram pada bulan puasa.Sangat menarik karena shalatnyaternyata 23 rakaat seperti di kalanganNU. Tetapi ada juga unsurMuhammadiyahnya, yaitu bismillâh-nyatidak dikeraskan.Shalat tarawih sebenarnya bukannama resmi—tarâwîh berarti rileks,santai—karena nama sebenarnyaadalah shalat malam, qiyâm al-layl.Karena itu, semakin malam melakukannyasemakin baik. Meskipundianjurkan sebanyak-banyaknya, tetapitidak lantas sekaligus banyaksampai 100 rakaat karena selainmembuat capai, kekhusyukannyajuga berkurang. Sebaiknya dilakukanrileks saja.Pada zaman Nabi, shalat malamini dilakukan secara sendiri-sendiridi rumah karena shalat sunnah memangsebaiknya dilakukan di rumahkecuali tahiyyat al-masjid.Begitu juga dengan shalat sunnahba‘dîyah—sunnah setelah shalat fardlu–sebaiknyadilakukan di rumah.Dan shalat tarawih mulai dilakukansecara berjamaah sejak zaman ‘UmarIbn Khaththab. Dalam pemikiran‘Umar, mungkin saja ada orang yangtidak sempat melakukannya dirumah, sehingga tidak ada salahnyajika dilaksanakan di masjid. Apalagimemang di zaman Nabi ada sahabat-sahabatyang tinggalnya dimasjid yang disebut ahl al-shûfah.Maka kalau ke Madinah, kitamenyaksikan di dalam masjid Nabiterdapat tempat yang ditinggikan.Dulu, itu merupakan tempat menginapnyapara sahabat Nabi yangmiskin, seperti Abu Dzarr, dankalau tidak salah juga Ibn Mas’ud.Dengan sendirinya karena merekatidak punya rumah, maka merekasembahyang di masjid.Kebiasaan ahl al-shûfah bershalatdi masjid kemudian ditirukan olehbanyak orang. Dan pada zaman‘Umar, masjid menjadi penuh orang,tetapi shalatnya sendiri-sendiri. Melihathal demikian ‘Umar meng-3026 Ensiklopedi Nurcholish Madjid

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!