11.07.2015 Views

ensiklopedi nurcholish madjid - Democracy Project

ensiklopedi nurcholish madjid - Democracy Project

ensiklopedi nurcholish madjid - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

DEMOCRACY PROJECTbeliau dengan amat setia. Setelah ituwafat pula paman beliau, AbuThalib (ayah Ali, yang kelak menjadimenantu beliau dan terpilih sebagaikhalifah keempat). Sebagaitokoh besar klannya, Abu Thalibdengan penuhketulusan dantanggung jawabmelindungi Nabi,seorang anggotaklan dan kemenakannya,dariserangan orang-orang kafirMakkah. Karena wibawanya, perlindunganitu sangat efektif, danuntuk selama ini Nabi merasaaman, dengan gangguan yang tidakberarti.Kematian Khadîjah dan AbuThalib membuat tahun kesepuluhdari Kenabian menjadi tahun yangamat sulit bagi Nabi, maka disebut“tahun kesedihan” (‘âm al-huzn).Kini jalan terbuka lebar bagi kaumkafir Makkah untuk menyiksa Nabidan menghalangi tugas suci beliau.Suatu saat, misalnya, Nabi masukrumah dengan kepala beliau penuhpasir, akibat ulah seorang Quraisyyang dungu. Salah seorang putribeliau menolong Nabi membersihkankepalanya dari pasir, sambilmenangis. Nabi menasihatinya: “Janganlahengkau menangis, wahaianakku, sebab Allah akan melindungiayahmu.” Beliau juga mengatakan:“Orang Quraisy tidakDan Dia bersama kamu di manapun kamu berada. Dan Allahmelihat apa yang kamu kerjakan.dapat berbuat sesuatu yang tidakaku sukai, sampai meninggalnyaAbu Thalib.”Karena merasakan kerasnyaperlawanan kaum Quraisy Makkah,Nabi Saw. mencoba menyampaikanseruan suci beliaukeluar kota.Tha’if merupakankota pilihanyang wajar. Selainjaraknya(Q., 57: 4)yang tidak begitujauh dari Makkah, kota itumenduduki tempat kedua terpentingdalam jajaran kota-kota diHijaz. Karena terletak di pegunungandengan udara yang segardan tanah yang subur, Tha’if menjaditempat peristirahatan parasaudagar kaya dari Makkah, denganvila-vila dan kebun-kebun yangindah. Disertai oleh Zaid (IbnHaritsah), Nabi datang ke kota itudan menyampaikan seruan beliau.Tetapi, sama dengan di Makkah,Nabi menjumpai penolakan danperlawanan yang keras dari pendudukTha’if. Atas hasutan tokohmereka, penduduk Tha’if beramairamaimenghalau Nabi dan Zaid,sambil melempari keduanya denganbatu.Dalam keadaan luka parah Nabidan Zaid meninggalkan Tha’if.Beliau berdua sedikit tertolong olehkebaikan dua orang pemilik kebundi luar kota yang melihat Nabi danEnsiklopedi Nurcholish Madjid 3215

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!