11.07.2015 Views

ensiklopedi nurcholish madjid - Democracy Project

ensiklopedi nurcholish madjid - Democracy Project

ensiklopedi nurcholish madjid - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

DEMOCRACY PROJECTterrestrial, yang kegoyahan itu akanberakhir dengan hilangnya rasamakna hidup secara keseluruhan.Karena kematian bukanlah akhirsegala-galanya, khususnya bukanakhir pengalaman manusia tentangkebahagiaan dan kesengsaraan,maka kematian adalah suatu peristiwaperalihan (transitory), yangmengawali pengalaman akan kebahagiaanatau kesengsaraan yanghakiki. Ini pun mungkin terasasebagai pernyataan arbitrer, karenatidak diperoleh dari suatu deretanproses empiris yang membawakepada suatu kesimpulan yangterbukti kebenarannya. Karenaberpandangan tentang adanyahidup sesudah mati juga merupakanmasalah pilihan, mengingat bahwakehidupan sesudah mati itu, sepertihalnya dengan hakikat kematianitu sendiri, bukanlah sesuatuyang bisa didekati secaraempiris, maka hal itu tampak sewenang-wenang.Asumsi bahwa tujuan hidupkosmis ialah memperoleh kebahagiaansejati dalam hidup sesudahmati (di akhirat)—Inggris: bliss,Arab: sa‘âdah, di mana juga kitatemukan dalam Q., 11: 105-108,Pada hari ketika ajal itu tiba, tidakseorang pun berbicara kecuali denganizin-Nya, sebagian dari mereka itusengsara (syaqî) dan sebagian lagibahagia (sa‘îd) .... Adapun merekayang diberi sa‘âdah (kebahagiaan),maka berada di surga, kekal didalamnya ....—disanggah kaumpesimis dengan mengajukan pertanyaan:Apa baiknya kebahagiaansesudah mati? Mengapa tidak lebihbaik bahwa sesudah mati tidak adaapa-apa lagi yang terjadi kepadakita, dan kita terbebaskan darimasalah kesengsaraan atau kebahagiaan?Jawaban atas sanggahan itu bisadiajukan dalam dua bentuk. Pertama,kemustahilan sanggahan itutimbul karena tidak ada jalan bagimanusia untuk mengetahui adatidaknyahidup sesudah mati, sebabia merupakan “berita” yang dibawaoleh para penganjur agama, khususnyapara nabi. Dari sudut pandangankeimanan kepada nabi,berita itu mengandung kebenaranyang pasti. Dari pandangan empiris,berita itu bisa benar dan bisasalah, tanpa kemungkinan untukmengeceknya. Dan kalau benar,maka dapat dipastikan dalam hidupsesudah mati itu tentu ada persoalanpengalaman kebahagiaanatau kesengsaraan. Suatu commonsense mengatakan, bukankah lebihbaik kita bersiap-siap menghadapisebuah kenyataan?Kedua, jalan pikiran yang mempertanyakanapa baiknya kebahagiaandalam hidup sesudah mati, jikadiikuti dengan konsisten, haruspula mempertanyakan apa baiknyakebahagiaan dalam hidup sekarang3478 Ensiklopedi Nurcholish Madjid

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!