11.07.2015 Views

ensiklopedi nurcholish madjid - Democracy Project

ensiklopedi nurcholish madjid - Democracy Project

ensiklopedi nurcholish madjid - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

DEMOCRACY PROJECTibn Abi Waqqash, Usamah ibnZaid, Abu Bakrah, dan Imran ibnHasyim. Bahkan menurut IbnTaimiyah, mazhab Madinah itujuga didukung oleh sebagian besar“para pelopor pertama” (al-sâbiqûnal-awwalûn).Sedang yang politik pragmatis,ialah sikap mendukung sebagianterbesar kaum Muslim kepadaMu‘awiyah sebagai Khalifah yangsah berkedudukan di Damaskus,Syria. Khususnya yang terjadi padatahun 41 H. yang sering disebutpara ahli sejarah sebagai “TahunPersatuan” (‘âm al-Jamâ‘ah).Mungkin disebabkan latar belakanghistorisnya itu maka pahamSunni ditandai semangat umummoderasi dan akomodasi. Salah satuwujud semangat itu tampak dalampaham Sunni menghadapi masalahtakwil itu. Kaum Sunni umumnyamenerima adanya interpretasi metaforis,tapi dengan pembatasanpembatasanbegitu rupa sehinggamasih bisa dikuasai. Kaum Sunni—yang secara garis besar perjalanansejarahnya hampir selalu parareldengan susunan mapan masyarakatIslam—sangat mengkhawatirkan,pendekatan metaforis pada agamaakan mempunyai efek melemahnyasendi-sendi dan kesadaran hukummasyarakat banyak. Sebab, jikapintu interpretasi metaforis ituditenggang dengan tidak hati-hati,maka bagaikan membuka KotakPandora, semua bagian dari ajaranagama akan habis diinterpretasikan,sehingga tidak ada lagi sisa yang bersifatpasti. Interpretasi metaforisatau takwil tidak saja selalu bersifatabstrak dan intelektualistik—yangtak terjangkau masyarakat banyak—tapi juga senantiasa menyediakan“lubang pelarian” (loop hole) dibidang hukum bagi mereka yangkesadaran hukumnya lemah. Tapi,sebaliknya, menutup sama sekalikemungkinan mengadakan takwilakan menghadapkan orang-orangMuslim yang serius pada kesulitanmengartikan berbagai pelukisantentang Tuhan yang antropomorfis(yakni, menyerupai manusia; misalnya,keterangan dalam Al-Quranbahwa Tuhan mempunyai tangan,wajah dan mata, bahwa Dia bertahtadi Singgasana, merasa senangdan tidak senang, dan seterusnya.Sebab pelukisan antropomorfis itutidak sesuai dengan penegasanKitab Suci sendiri bahwa Tuhantidak sebanding, dan tidak bisadisamakan dengan sesuatu apa punjuga. Paling jauh, jika mereka tidakmelakukan interpretasi, merekatetap menolak antropomorfisme,dengan mengatakan bahwa sekalipundisebutkan Tuhan itu mempunyaitangan, wajah, mata, dan lainlain,namun tangan, wajah, danmata Tuhan itu tidak sama denganyang ada pada makhluk sepertimanusia, dan “tanpa bagaimana”3268 Ensiklopedi Nurcholish Madjid

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!