11.07.2015 Views

ensiklopedi nurcholish madjid - Democracy Project

ensiklopedi nurcholish madjid - Democracy Project

ensiklopedi nurcholish madjid - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

DEMOCRACY PROJECTwa sembahyang menurut Hanafîmemang dapat terjadi seperti dicontohkanAl-Quffal di atas. Karenaitu, Sultan pun menolak mazhabHanafi dan berpegang dengan kukuhkepada mazhab Syafi’i.SIKAP TIRANIKSikap tiranik (dalam istilah Al-Quran disebut thughyân, yang darikata-kata itu terambil istilahthâghût, “si tiran”), adalah sikapyang selalu ingin memaksakankehendak kepada orang lain tanpamemberi peluang kepada kepadaorang itu untuk melakukan pertimbanganbebas. Dalam firmanAllah berkenaan dengan laranganmemaksakan agama, sikap tiranikitu dipertentangkan dengan imankepada Allah (Q., 2: 256).Mengapa begitu? Karena dalamsikap tiranik terselip pandangan,bahwa diri sendiri pasti benar, danorang lain pasti salah. Yaitu, pandanganmemutlakan diri sendiri.Padahal jika kita telah menyatakanberiman kepada Allah, maka salahsatu konsekuensinya ialah pengakuandan kesadaran, sedangkanyang lain semuanya nisbi. Dan yangmutlak tentu tak terjangkau sertatak terpahami wujud dan hakikatnya.Maka menurut Kitab SuciAllah itu, Tidak ada sesuatu apa punyang semisal dengan Dia (Q., 42:11), dan Tidak seorang pun yangsepadan dengan Dia (Q., 112: 4).Berpikir dan memahami tidaklain ialah membuat asosiasi dalamotak seseorang antara sesuatu yangbelum diketahui, serta yang ingindipahami di satu pihak dengansesuatu yang telah diketahui sertayang ingin dipahami dalam simpananingatan atau pengertiannya,di pihak lain. Sedangkan apa yangkita ingat atau simpan dalampengertian kita itu tidak lain ialahhasil penumpukan pengalaman danpemahaman kita sebelumnya. Kitamemahami sesuatu jika sesuatu ituanalog, semisal atau sebanding.Jika, karena Allah tidak analogatau tidak dapat dibandingkandengan suatu apa pun, maka Diatidak mungkin diketahui atau terjangkauoleh pengertian manusia.Itulah sebabnya Rasulullah Saw.bersabda, kurang lebih, “Pikirkanlaholehmu alam ciptaan dan janganmemikirkan Wujud Maha Pencipta,karena kamu tidak akan mampumemperkirakan-Nya.” Kita mengetahuitentang Allah hanya berkenaandengan beberapa sifat-Nyayang diberitakan kepada kita olehpara Nabi dan Rasul yang mendapatwahyu dari Allah sendiri. Dankita menerima berita itu dengansikap percaya.Dengan kata lain, karena yangmutlak mustahil terjangkau olehyang nisbi, maka Allah serta Kebe-Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3063

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!