11.07.2015 Views

ensiklopedi nurcholish madjid - Democracy Project

ensiklopedi nurcholish madjid - Democracy Project

ensiklopedi nurcholish madjid - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

DEMOCRACY PROJECTcukup dengan pendekatan retorik(khathabî) dalam bentuk tutur katadan nasihat yang baik, yang dalamayat tadi disebut wa al-maw‘izhatial-hasanah (dan pesan yang baik),tanpa mesti paham betul mengenaihakikat kebenaran itu sendiri.Tema seperti ini sebetulnyaumum di kalangan failasuf Muslim,bahwa satu kebenaran bisa diekspresikanmelalui tiga pendekatan,sesuai dengan siapa yang menerimaatau siapa yang mencobamemahami, dan ini membentukkerucut, artinya semakin ke atassemakin kecil jumlahnya. Orangyang sanggup memahami kebenaransecara falsafi, burhânî, itu jelasjumlahnya kecil dalam masyarakat.Kelompok masyarakat yang menerimakebenaran melalui metodedialektis dengan adu argumentasiagak banyak, dan yang palingbanyak adalah yang memahami danmenerima kebenaran secara retorik.TIGA TEMA POLEMIK FALSAFAHSecara karikatural, pemikiranIslam klasik, terutama falsafah,terwakili oleh dua tokoh yangmelakukan polemik secara posthumous,yaitu Ibn Rusyd (520-595H/1126-1197 M) terhadap Al-Ghazali (450-505 H/1058-1111M), ketika yang terakhir ini sudahmeninggal sehingga tidak sempatmembalas. Polemik tersebut diakuisebagai suatu warisan pemikirandunia, tidak hanya dunia Islam.Pada awalnya, Al-Ghazali yangmemulai polemik itu terhadap parafailasuf, terutama terhadap IbnSina, karena memang pikiranpikiranIbn Sinalah saat itu yangsangat dominan. Al-Ghazali menuliskitab Tahâfut Al-Falâsifah(Kerancuan para Failasuf), yangmerupakan kritik terhadap parafailasuf mengenai tiga tema yanglebih bersifat metafisik atau ilahiah,yaitu pertama, apakah Tuhan ituhanya tahu universal (kullîyât),ataukah juga tahu yang partikular(juz’îyât); kedua, apakah kebangkitandari kubur itu ruhani dan jasmaniataukah ruhani saja?; dan ketiga,apakah alam ini abadi?Al-Ghazali menuduh parafailasuf menyimpang dari jalan yangbenar karena menganut pahambahwa Tuhan hanya tahu yanguniversal, tanpa tahu yang partikular.Al-Ghazali juga mengatakanbahwa para failasuf cenderung hanyaberpendapat tentang adanya kebangkitanruhani, tidak ada kebangkitanjasmani sementara menurutAl-Ghazali, di dalam Al-Quran banyak sekali bukti yangmenegaskan bahwa kebangkitan ituruhani dan jasmani. Al-Quranbanyak menggunakan pendekatanpendekatanlogika untuk membelakemungkinan kebangkitan itu.Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3419

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!