11.07.2015 Views

ensiklopedi nurcholish madjid - Democracy Project

ensiklopedi nurcholish madjid - Democracy Project

ensiklopedi nurcholish madjid - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

DEMOCRACY PROJECTtivisme. Tak heran jika segi-segipositif yang dibawanya pada fasefasedini perkembangan pemikirandalam Islam sering harus dibayardengan ancaman terjadinya keruwetan,ketidakpastian dan keadaanchaos akibat subjektivisme, dan sektarianisme.Maka sangat wajarbahwa “aliran” (mazhab) al-ra’y punmenjadi persoalan dan meningkatmenjadi kontroversi umum.Dirasakan bahwa suatu kesatuansosial-politik dan keagamaan yangbegitu kompleks dan besar memerlukankepastian acuan bagi hukumhukumdan aturan-aturannya.Acuan itu harus berlaku umum(universal), tanpa terlalu banyakmengandalkan pendapat pribadikecuali dalam masalah-masalahsekunder, yaitu tingkat interpretasi.Kini persoalannya ialah bagaimanamenetapkan acuan umumitu. Ini pun, untungnya, bukanlahperkara yang amat sulit dikatakanbahwa, sejak masa-masa awal, kaumMuslimin telah sepakat untukmenggunakan Kitab Suci sebagaipedoman. Setelah Kitab Suci,pedoman berikutnya ialah konvensi-konvensikaum Salaf, yaituSunnah atau Atsar. Pada taraf perkembanganini konsep tentangSunnah dan atsar memerlukanpenajaman batasan dan pemastiankeabsahannya, sehingga, demimenghindari kesimpangsiuran,Sunnah dan Atsar diberi definisidan format yang lebih konkret.Maka pembatasan suatu topikSunnah atau Atsar yang memilikikeabsahan sebagai sumber pemahamanagama dan hukum hanyalahberasal dari Nabi Saw. sendiri.Pemastian definisi Sunnah yangabsah itu telah menjadikannyahampir identik dengan hadis.Perkataan Arab “hadîts” sendiri bermaknaasal laporan atau penuturan,dalam hal ini laporan atau penuturantentang Nabi. Tapi sebagaiistilah teknis, ia berarti laporan tentangsabda, tindakan, atau persetujuantak langsung (iqrâr) Nabi.Kini timbullah istilah teknis penuturan(“riwayat”, al-riwâyah), yangsering dipandang sebagai pengimbang,karena itu juga diletakkanberhadapan dengan al-ra’y.Tekanan kepada pentingnya alriwâyahsebagai tahap perkembangankonsep tentang Sunnah inipun dapat dipandang sebagai kelanjutanwajar dari kecenderunganmasyarakat Islam yang telah ada.Kebiasaan menuturkan cerita tentangNabi, baik berkenaan denganapa yang beliau sabdakan, tindakanmaupun “diamkan” (dengan isyaratpersetujuan) sudah dipraktikkanoleh kaum Muslim sejak masa-masaawal. Hanya saja, meskipun adadorongan batin untuk menjadikanbahan-bahan tentang Nabi ituEnsiklopedi Nurcholish Madjid 3095

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!