11.07.2015 Views

ensiklopedi nurcholish madjid - Democracy Project

ensiklopedi nurcholish madjid - Democracy Project

ensiklopedi nurcholish madjid - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

DEMOCRACY PROJECTan Yang Maha Esa atau tawhîd, danmengajarinya untuk hanya menyembahTuhan Yang Maha Esasaja, yaitu Dia Yang Mahaada(Yahwah, Yahweh, atau, di-Inggriskanmenjadi Jehovah).Setelah genap delapan tahuntinggal dan belajar pada keluargaNabi Syu‘aib, Musa dan keduaistrinya kakak-beradik mengadakanperjalanan kembali ke Mesir. Dalamperjalanan itulah, Musa dipilih olehTuhan Yang Maha Esa menjadiRasul-Nya, dan ditugaskan untukmenemui Fir‘aun, karena Sesungguhnyadia itu menjalankan tirani (Q.,20: 13-24).Siapa sebenarnya Fir‘aun itu?Fir‘aun (Inggris: Pharao) adalahgelar untuk raja-raja Mesir. Yangdihadapi dan dilawan Nabi Musaialah Fir‘aun Ramses II (1304-1237SM). Selain menggambarkanFir‘aun ini sebagai bertindak tiranik(thaghâ), Al-Quran juga menyebutkannyasebagai orang yangmengaku menjadi Tuhan dan menindasrakyat. Karena itu dia adalahseorang musyrik, sebab mengakusebagai Tuhan selain “TuhannyaMusa” (Q., 28: 38), yaitu TuhanYang Maha Esa.Dari kasus Fir‘aun itu kitamenarik pelajaran bahwa yangdisebut syirik bukan hanya sikapseseorang yang mengangungagungkandiri sendiri, namun jugamenindas harkat dan martabatsesama manusia, seperti tingkahpara diktator dan tiran. Keduaduanyaadalah sikap melawan Allah,yakni Kebenaran Mutlak, dan berlawanandengan jalan hidup yangbenar, yaitu jalan hidup menujuperkenaan (ridlâ) Allah Yang Mahabenaritu. Maka sama halnya dengankehinaan karena kehilanganharkat dan martabat seorang musyrikakibat penghambaan dirinyakepada selain Tuhan, begitu pulaorang yang menindas orang lain.Dia ini sama sekali tidak dalam“kegagahan” atau “keperkasaan”,melainkan justru dalam kehinaanyang lebih mendasar, karena diadiperhamba oleh nafsunya sendiriuntuk berkuasa dan menguasaiorang lain. Inilah keadaan Fir‘aunyang kemudian mengalami hukumTuhan yang tragis dan dramatis,dan dia baru insaf setelah malapetakamenimpa, namun sudahterlambat (Q., 10: 90).TAUHID: MONOTEISME RADIKALSeorang Muslim hampir dapatdipastikan akan mengatakan bahwaajaran agamanya dimulai dengankalimat Lâ ilâha illallâh, yangartinya “Tidak ada tuhan, melainkanAllah”. Perkataan “Allah” sendiriberarti “Tuhan” (dengan hurufbesar), yaitu Tuhan yang sebenarnya.Maka dengan suatu penafsiran,Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3337

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!