11.07.2015 Views

ensiklopedi nurcholish madjid - Democracy Project

ensiklopedi nurcholish madjid - Democracy Project

ensiklopedi nurcholish madjid - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

DEMOCRACY PROJECTorang yang menjalankan shalat tapimasih dikutuk oleh Al-Quran adalahyang tidak menjalankan danmengindahkan pesan-pesan kemanusiaanyang terdapat dalam shalat(yaitu pekerjaan-pekerjaan sosial,social works). Ternyata, dalam Islamorang tidak cukup hanya menjagakesalehan pribadi dengan menjalankanperintah agama, tetapi kosongdan hampa dari dimensi konsekuensialnya.Contoh dimensi konsekuensialperintah ibadah puasaadalah, seperti dinyatakan kitab suciAl-Quran sendiri, menyantunidan menolong orang yang beradadalam kesusahan (dzâ mathrabah[homeless]), orang yang berkalangtanah.Kemiskinan yang ada sekarangmenuntut dilakukannya amal salehberupa upaya atau langkah-langkahmembantu mereka melepaskan diridari belenggu kemiskinan struktural.Pengertian struktural adalahsebuah penggambaran kemiskinanketika orang miskin tidak dapat lagimelepaskan dirinya dari lingkaranstruktur yang menjadikan ia miskin.Dari situ kemudian dapat ditarikkesimpulan bahwa untuk dapat hidupsukses sejalan dengan perspektifAl-Quran, ada empat faktor yangditawarkan oleh Al-Quran sepertiyang terkandung dalam surat Al-‘Ashr (Q., 103). Faktor pertamaadalah mengajarkan bahwa agarberhasil dalam menjalani kehidupanini, maka seseorang harus dapatmenghormati waktu. Menghormatiwaktu berarti mengatur dan mengelolaserta memanfaatkan waktu untukberibadah dalam pengertianyang luas sebaik-baiknya. Kedua,harus beriman secara benar. Ketiga,seseorang harus mampu melakukanamal saleh atau kerja sosial karenahampir keseluruhan ibadah dalamIslam selalu dibarengi dimensikonsekuensial. Dan yang keempat,seseorang harus mengikuti sebuahmekanisme sosial yang ada, berupakontrol sosial, yang di sini disebutsikap wa tawâshaw bi al-haqq watawâshaw bi al-shabr atau salingmengingatkan dalam kebenaran dankesabaran.Adanya kontrol sosial yang berwujudtanggung jawab untuk salingmengingatkan dimaksudkan dalamrangka mencapai derajat ketakwaanyang lebih tinggi. Kontrol sosial seringberupa kritik, teguran, dansaran, dan tentunya bukanlah kritikatau teguran yang dilatarbelakangioleh kepentingan pribadi (vestedinterest),melainkan dalam rangkamencari kebenaran.Seperti kita ketahui bersama,manusia itu sering sekali menjaditawanan dirinya karena ketidakmampuanmelepaskan atau menyelamatkandiri dari dorongan hawanafsu (vested-interest). Pada posisiyang demikian itu, dia tidak lagimampu melepaskan diri dari kung-3024 Ensiklopedi Nurcholish Madjid

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!