11.07.2015 Views

ensiklopedi nurcholish madjid - Democracy Project

ensiklopedi nurcholish madjid - Democracy Project

ensiklopedi nurcholish madjid - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

DEMOCRACY PROJECTagama dengan segala lembaga danpranatanya adalah sumber segalakebobrokan masyarakat, dengan ciriutama tidak adanya sama sekalitoleransi. Akibatnya, toleransi dikembangkanhanyasebagai suatucara (bahkansuatu prosedur)agar manusia dapatmenyingkirdari agama, atauagama menyingkir dari manusia.Itulah sebabnya di Barat adakeengganan besar sekali untuk menjadikanagama sebagai tempat mencarirujukan otentifikasi dan validasipandangan-pandangan hidup sosialpolitik yang diperlukan masyarakat.Dan sikap anti kepada rujukanotentisitas ini seharusnya tidakterjadi pada kita di Indonesia.Betapapun dunia Barat itudemikian, akhirnya mereka harusmenerima dan memperjuangkandengan sungguh-sungguh pluralismedan toleransi itu sebagai bagianintegral dari demokrasi. Bahkanpara agamawan yang semula menjaditarget gerakan paham toleransidan pluralisme, juga memperjuangkannyasebagai bagian daricara hidup baru yang tak terelakkan.Sekalipun begitu, tetap cukupjelas tampak bahwa pengertianmereka tentang toleransi masihlebih banyak bersifat ke dalam“Tangan di atas lebih mulia daripadatangan di bawah.”(Hadis)kalangan agama mereka sendiri,sebagai bagian dari usaha mengatasiefek negatif perpecahan, bahkan peperangan,karena perbedaan penafsiranajaran agama, seperti yangsampai detik inimasih berlangsungdi IrlandiaUtara. Dalamkeadaan sepertiitu, kaum Yahudidi sana misalnya,masih mengalami perlakuankejam tak terperikan dalam holocoustdan genocide Nazi, dan sampai saatini tetap berada di bawah bayanganancaman “anti-Semitisme” yangsewaktu-waktu dapat meledak.Demikianlah, dunia Barat sekarangdihadapkan kepada ujianuntuk belajar menerima kehadiranberbagai agama yang mulai berkembangdi sana, khususnya Islam,Hinduisme, dan Buddhisme. Secercahharapan memang telah munculdari Konsili Vatikan II (1965), tapimasih harus ditunggu seberapa jauhakan terbukti membawa dampakpositif yang nyata.Jika toleransi diharapkan membawaberkah, yaitu berkah pengamalansuatu prinsip dan ajarankebenaran, kita tidak boleh memahaminyaseperti di Eropa padaabad-abad yang lalu itu. Toleransibukanlah sejenis netralisme kosongyang bersifat prosedural semata-3446 Ensiklopedi Nurcholish Madjid

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!