22.11.2014 Views

Samyutta Nikaya 1 – Sagatha Vagga (2.8 MB) - DhammaCitta

Samyutta Nikaya 1 – Sagatha Vagga (2.8 MB) - DhammaCitta

Samyutta Nikaya 1 – Sagatha Vagga (2.8 MB) - DhammaCitta

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Marah dalam hati, cenderung membenci,<br />

Ia dengan kuat memendam permusuhan.<br />

Dalam permusuhan itu, Aku tidak bergembira,<br />

Karena itu, Aku memaafkan kesalahan kalian.”<br />

36 (6) Keyakinan<br />

1. Devatāsaṃyutta (93)<br />

Pada suatu ketika, Sang Bhagavā sedang berdiam di Sāvatthī di<br />

Hutan Jeta, di Taman Anāthapiṇḍika. Kemudian, pada larut malam,<br />

sejumlah devatā penghuni Satullapa, dengan keindahan yang<br />

memesona, menerangi seluruh Hutan Jeta, mendekati Sang Bhagavā.<br />

Setelah mendekat, mereka memberi hormat kepada Sang Bhagavā dan<br />

berdiri di satu sisi.<br />

Kemudian salah satu devatā, sambil berdiri di satu sisi, mengucapkan<br />

syair ini di hadapan Sang Bhagavā:<br />

117. “Keyakinan adalah pendamping seseorang;<br />

Jika kurangnya keyakinan tidak ada,<br />

Kemasyhuran dan ketenaran akan mendatanginya, <br />

Dan ia akan pergi ke alam surga saat meninggalkan tubuh.”<br />

Kemudian devatā lainnya mengucapkan syair ini di hadapan Sang<br />

Bhagavā: 80<br />

118. “Seseorang harus meninggalkan kemarahan, melepaskan<br />

keangkuhan,<br />

Melampaui semua belenggu.<br />

Tidak ada ikatan yang menyiksa ia yang tidak memiliki<br />

apa-apa,<br />

Yang tidak melekat pada nama-dan-bentuk.” 81<br />

[Devatā lainnya:]<br />

119. “Orang-orang dungu hampa dari kebijaksanaan<br />

Mengabdikan diri pada kelalaian.<br />

Namun orang bijaksana menjaga ketekunan<br />

Sebagai hartanya yang terutama.

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!