22.11.2014 Views

Samyutta Nikaya 1 – Sagatha Vagga (2.8 MB) - DhammaCitta

Samyutta Nikaya 1 – Sagatha Vagga (2.8 MB) - DhammaCitta

Samyutta Nikaya 1 – Sagatha Vagga (2.8 MB) - DhammaCitta

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

(244) 1. Buku dengan Syair (Sagāthāvagga)<br />

596. “Khattiya adalah yang terbaik di antara manusia<br />

Bagi mereka yang menggunakan ukuran kasta,<br />

Tetapi seseorang yang sempurna dalam pengetahuan dan<br />

perilaku<br />

Adalah yang terbaik di antara para deva dan manusia.”<br />

Ini adalah apa yang dikatakan oleh Brahmā Sanaṅkumāra. Sang<br />

Guru menyetujuinya. Kemudian Brahmā Sanaṅkumāra berpikir, “Sang<br />

Guru menyetujuiku,” memberi hormat kepada Sang Bhagavā, dan<br />

dengan Beliau di sisi kanannya, ia lenyap dari sana.<br />

12 (2) Devadatta<br />

Demikianlah yang kudengar. Pada suatu ketika, Sang Bhagavā sedang<br />

berdiam di Rājagaha, di Puncak Gunung Nasar tidak lama setelah<br />

Devadatta pergi. 411 Kemudian, pada larut malam, Brahmā Sahampati,<br />

dengan keindahan memesona, menerangi seluruh Puncak Gunung<br />

Nasar, mendekati Sang Bhagavā, memberi hormat kepada Beliau, dan<br />

berdiri di satu sisi. [154] Sambil berdiri di satu sisi, dengan merujuk<br />

pada Devadatta, ia melantunkan syair ini di hadapan Sang Bhagavā:<br />

597. “Bagaikan buahnya yang membawa kehancuran<br />

Bagi pohon pisang, bambu, dan buluh,<br />

Bagaikan janin yang menghancurkan bagal, <br />

Demikian pula kehormatan menghancurkan kejahatan.” 412<br />

13 (3) Andhakavinda<br />

Pada suatu ketika, Sang Bhagavā sedang berdiam di antara penduduk<br />

Magadha, di Andhakavinda. Pada saat itu, Sang Bhagavā sedang duduk<br />

di ruang terbuka, di kegelapan malam, dan pada saat itu, turun hujan<br />

gerimis. Kemudian, pada larut malam, Brahmā Sahampati … mendekati<br />

Sang Bhagavā, memberi hormat kepada-Nya, dan berdiri di satu sisi.<br />

Sambil berdiri di satu sisi, ia melantunkan syair-syair ini di hadapan<br />

Sang Bhagavā:<br />

598. “Seseorang seharusnya menyukai tempat tinggal-tempat

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!