22.11.2014 Views

Samyutta Nikaya 1 – Sagatha Vagga (2.8 MB) - DhammaCitta

Samyutta Nikaya 1 – Sagatha Vagga (2.8 MB) - DhammaCitta

Samyutta Nikaya 1 – Sagatha Vagga (2.8 MB) - DhammaCitta

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

(388) 1. Buku dengan Syair (Sagāthāvagga)<br />

condong ke depan dan tidak condong ke belakang: pikiran yang disertai<br />

dengan nafsu dikatakan “condong ke depan” (abhinataṃ),<br />

yang disertai dengan kebencian dikatakan “condong ke belakang”<br />

(apanataṃ). Menolak keduanya, ia berkata sebagai berikut.<br />

Tidak terhalangi dan tercegah oleh tekanan kuat: Tidak terhalangi<br />

dan tercegah, setelah menekan kekotoran dengan usaha<br />

keras, dengan upaya; lebih lagi, tercegah karena kekotoran<br />

telah dipotong. Artinya adalah bahwa pikiran terkonsentrasi<br />

oleh konsentrasi buah (na ca sasaṅkhāraniggayhavāritavatan ti na<br />

sasaṅkhārena sappayogena kilese niggahetvā vāritavataṃ; kilesānaṃ<br />

pana chinnattā vataṃ, phalasamādhinā samāhitan ti attho). (N.B. sementara<br />

Spk (Be) membaca –gataṃ dalam daftar kata, ini tertulis<br />

–vataṃ dua kali dalam penjelasan.)<br />

Spk-pṭ: Ini tidak dicapai, tidak ditetapkan, tidak diupayakan<br />

sekuat tenaga, dengan usaha, dengan cara pelepasan dalam<br />

hal tertentu atau dengan cara pelepasan melalui penekanan<br />

sebagaimana halnya dengan pikiran jhāna lokiya atau pandangan<br />

terang; tetapi lebih kepada (ini dicapai) karena kekotorankekotoran<br />

telah benar-benar terpotong (lokiyajhānacittaṃ viya<br />

vipassanā viya ca sasaṅkhārena sappayogena tadaṅgappahānavikkhambhanappahānavasena<br />

ca vikkhambhetvā na adhigataṃ na<br />

ṭhapitaṃ, kiñcarahi kilesānaṃ sabbaso chinnatāya).<br />

Frasa Pāli sangat sulit dan tulisan sebenarnya meragukan. Sesungguhnya,<br />

dalam versi Central Asian Skt yang bersesuaian<br />

dengan DN III 279,4 (Waldschmidt, Sanskrittexte ausden Turfanfunden<br />

IV, p. 70, V. 8 (3)), jelas tidak ada. Versi Skt dalam Srāv-bh<br />

(p. 444,19-21) tertulis vārivad dhrtaṃ, “terpelihara seperti air”,<br />

yang bagi saya sepertinya tidak mungkin sesuai dengan tulisan<br />

aslinya.<br />

Ee1 mencantumkan jeda setelah niggayha, dan Ee2 memisahkannya;<br />

edisi lainnya menggabungkan niggayha dalam kata<br />

majemuk yang panjang. Tidak ada cara untuk memastikan,<br />

hanya berdasarkan pada tata bahasa saja, yang adalah benar.<br />

Setiap usaha untuk memecahkan ungkapan ini menjadi elemenelemennya<br />

memunculkan persoalannya sendiri, dan bahkan<br />

aṭṭhakatha dan ṭikā memberikan penjelasan yang berlawanan,

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!