22.11.2014 Views

Samyutta Nikaya 1 – Sagatha Vagga (2.8 MB) - DhammaCitta

Samyutta Nikaya 1 – Sagatha Vagga (2.8 MB) - DhammaCitta

Samyutta Nikaya 1 – Sagatha Vagga (2.8 MB) - DhammaCitta

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

1. Devatāsaṃyutta (97)<br />

Batin mereka tidak terbebaskan dengan benar:<br />

Mereka yang rendah tidak mencapai pantai seberang. 89<br />

126. Mereka tenggelam dalam keserakahan, terikat pada<br />

sumpah dan aturan,<br />

Melakukan praktik keras selama seratus tahun,<br />

Namun batin mereka tidak terbebaskan dengan benar:<br />

Mereka yang rendah tidak mencapai pantai seberang.<br />

127. Tidak ada penjinakan di sini bagi seseorang yang gemar<br />

akan keangkuhan,<br />

Juga tidak ada kebijaksanaan bagi mereka yang tidak<br />

terkonsentrasi:<br />

Walaupun berdiam sendirian di dalam hutan, lengah, <br />

Ia tidak dapat menyeberang melampaui alam kematian.<br />

128. Setelah meninggalkan keangkuhan, terkonsentrasi baik,<br />

Dengan batin yang mulia, terbebaskan di mana pun:<br />

Selagi berdiam sendirian di dalam hutan, tekun<br />

Ia dapat menyeberang melampaui alam kematian.<br />

39 (9) Putri Pajjunna (1)<br />

Demikianlah yang kudengar. Pada suatu ketika, Sang Bhagavā sedang<br />

berdiam di Vesāli, di Hutan Besar, di dalam Aula Beratap Lancip.<br />

Kemudian, pada larut malam, Kokanadā, putri Pajjunna, dengan<br />

keindahan memesona, menerangi seluruh Hutan Besar, mendekati<br />

Sang Bhagavā. 90 Setelah mendekat, ia memberi hormat kepada Sang<br />

Bhagavā, berdiri di satu sisi, dan mengucapkan syair-syair ini di<br />

hadapan Sang Bhagavā: 91<br />

129. “Aku memuja Sang Buddha, yang terbaik dari makhlukmakhluk,<br />

Berdiam di dalam hutan di Vesāli. [30] <br />

Aku Kokanadā,<br />

Kokanadā, putri Pajjunna. 92

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!