22.11.2014 Views

Samyutta Nikaya 1 – Sagatha Vagga (2.8 MB) - DhammaCitta

Samyutta Nikaya 1 – Sagatha Vagga (2.8 MB) - DhammaCitta

Samyutta Nikaya 1 – Sagatha Vagga (2.8 MB) - DhammaCitta

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

(406) 1. Buku dengan Syair (Sagāthāvagga)<br />

jantan pemimpin pada 1:38. Pada AN II 41, 29-32, seorang bhikkhu<br />

juga disebut sebagai paṭīlīna, “penyendiri”, ketika ia telah<br />

meninggalkan keangkuhan “aku”.<br />

152. “Dhamma untuk mencapai Nibbāna” ( dhammaṃ nibbānapattiya)<br />

diduga adalah Jalan Mulia Berunsur Delapan. Spk-pṭ: Deva muda<br />

ini telah mencapai jhāna pertama dalam kehidupan sebelumnya.<br />

Ia mengucapkan syair ini untuk memuji Sang Bhagavā karena<br />

mencapai kebahagiaan jhāna. Jawaban Sang Buddha dimaksudkan<br />

untuk menunjukkan bahwa jhāna pertama hanyalah kepingan<br />

kualitas seorang Buddha yang tidak terbatas dan tidak terukur.<br />

Dengan perhatian (sati), ia merujuk pada perhatian vipassanā<br />

dan jalan mulia. Terkonsentrasi baik (susamāhita) menunjukkan<br />

baik konsentrasi lokiya maupun konsentrasi lokuttara.<br />

153. Spk menjelaskan “sekte religius” ( tittha) sebagai enam puluh<br />

dua pandangan (dari Brahmajāla Sutta, DN No. 1). Jika ia mendirikan<br />

suatu sekte berdasarkan pada salah satu dari pandanganpandangan<br />

ini, bagaimana ia bisa terlahir di alam surga? Karena<br />

ia meyakini doktrin kamma dan melakukan banyak perbuatan<br />

baik. Ketika ia terlahir kembali di alam surga, ia mengenali kualitas<br />

pembebasan dari Ajaran Buddha dan menghadap Sang Guru<br />

untuk melantunkan syair yang memuji usaha yang selaras dengan<br />

ajaran itu.<br />

154. Dalam pāda a, parakkamma adalah bentuk absolutif, bukan imperatif<br />

(bentuk perintah), dan karena itu, sesuai makna harus<br />

mendahului chinda sotaṃ. Parakkamma, kata benda yang sesuai,<br />

adalah unsur ketiga dari kelompok tiga istilah yang menggambarkan<br />

tahapan berturut-turut dalam pengembangan usaha:<br />

ārambhadhātu, nikkamadhātu, parakkamadhātu; pada 46:2, 46:51,<br />

mereka telah menerjemahkan “unsur bangkitnya, unsur usaha,<br />

unsur daya-upaya”.<br />

155. Spk menjelaskan saṅkassaraṃ dalam pāda c sebagai saṅkāya<br />

saritaṃ, “teringat dengan curiga”: “mengalami keragu-raguan<br />

dan kecurigaan sebagai berikut, ‘ia pasti telah melakukan ini, ia<br />

pasti telah melakukan itu.’”<br />

156. Candimā adalah deva yang menetap di istana di bulan; kata itu

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!