22.11.2014 Views

Samyutta Nikaya 1 – Sagatha Vagga (2.8 MB) - DhammaCitta

Samyutta Nikaya 1 – Sagatha Vagga (2.8 MB) - DhammaCitta

Samyutta Nikaya 1 – Sagatha Vagga (2.8 MB) - DhammaCitta

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

7. Brāhmaṇasaṃyutta: Catatan Kaki (477)<br />

453.<br />

454.<br />

walaupun keangkuhan menopang seseorang sehubungan dengan<br />

kelahiran, suku, keluarga, dan sebagainya, keangkuhan<br />

menyebabkan kecemburuan muncul, dan karenanya, menarik<br />

seseorang ke bawah keempat alam sengsara. Kemarahan adalah<br />

asap: karena api pengetahuan tidak bersinar jika dikotori oleh<br />

api kemarahan. Ucapan salah adalah abu: karena api pengetahuan<br />

tidak membakar jika tertutupi oleh ucapan salah. Lidah adalah<br />

sendoknya: lidah-Ku [Sang Buddha] adalah sendok yang mempersembahkan<br />

pengorbanan Dhamma. Hati adalah altar: batin<br />

makhluk-makhluk adalah altar, perapian, bagi persembahan<br />

pengorbanan Dhamma oleh-Ku. Diri (atta) adalah pikiran.”<br />

Spk: “Bagaikan, setelah engkau menyembah api, engkau masuk<br />

ke Sungai Sundarikā dan mencuci abu, jelaga, dan keringat dari<br />

tubuhmu, demikian pula bagi-Ku, Dhamma Jalan Delapan adalah<br />

danau di mana Aku memandikan ribuan makhluk. Danau<br />

itu jernih (anāvila) karena, tidak seperti sungaimu yang menjadi<br />

keruh setelah empat atau lima kali mandi dalam waktu yang<br />

sama, danau Dhamma tetap jernih dan bening bahkan setelah<br />

ratusan ribu makhluk mandi di dalamnya.” Mengenai “mandi<br />

tanpa air”, baca v. 198ef dan n. 119.<br />

Spk menyarankan beberapa skema alternatif yang dengannya<br />

ketiga istilah dalam pāda a—sacca, dhamma, dan saṃyama—dapat<br />

dihubungkan dengan Jalan Delapan: misalnya, sacca = ucapan benar;<br />

saṃyama = perbuatan benar dan penghidupan benar; dhamma<br />

= kelima faktor lainnya. Spk menjelaskan brahmacariya seolah-olah<br />

sama dengan keseluruhan Jalan Delapan (magga brahmacariya),<br />

tetapi sepertinya lebih mungkin bahwa di sini, istilah<br />

itu awalnya dimaksudkan dalam makna khusus selibat, harus dipahami<br />

sebagai yang ke empat bersama dengan tiga sebelumnya<br />

dan bukan sebagai istilah yang memayungi faktor-faktornya.<br />

Dalam pāda b, pencapaian Brahmā (brahmapatti): pencapaian<br />

yang terbaik (seṭṭhapatti). Berdasarkan yang tengah (majjhesitā):<br />

menghindari ekstrem em eternalis dan nihilis. [Spk-pṭ: Yaitu berdasarkan<br />

pada pengembangan jalan tengah dengan menghindari<br />

segala ekstrem seperti kelambanan dan kegelisahan, yang mana<br />

pasangan eternalis dan nihilis hanyalah salah satu contoh.]

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!