22.11.2014 Views

Samyutta Nikaya 1 – Sagatha Vagga (2.8 MB) - DhammaCitta

Samyutta Nikaya 1 – Sagatha Vagga (2.8 MB) - DhammaCitta

Samyutta Nikaya 1 – Sagatha Vagga (2.8 MB) - DhammaCitta

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

4. Mārasaṃyutta: Catatan Kaki (449)<br />

329.<br />

330.<br />

untuk mengganti naktā menjadi sattvā, yang dengan demikian<br />

mendukung tulisan yang saya adopsi. Tarissanti tentu saja lebih<br />

disukai daipada varissanti dalam v.1, yang ditemukan dalam Be,<br />

Se, dan Ee1.<br />

Syair ini muncul dalam konteks yang berbeda pada Vin I 43,27-<br />

28. Saya mengikuti Be dan Se dalam membaca, dalam pāda c,<br />

bentuk aktif nayamānānaṃ, bacaan umum dari Vin. Ee1 & 2, berdasarkan<br />

pada SS, tertulis nīyamānānaṃ/niyyamānānaṃ. Versi<br />

BHS pada Uv 21:8 dan Mvu III 90 juga berbentuk aktif, sementara<br />

Prakrit pada G-Dhp 267 bermakna ganda.<br />

Dalam versi BHS, vv. 516-17 diduga berasal dari Sang Buddha.<br />

Syair penutup jelas ditambahkan oleh redaktur.<br />

5. Bhikkhunīsaṃyutta<br />

331.<br />

332.<br />

333.<br />

Spk tidak menduga bahwa ada syair-syair yang berasal dari seorang<br />

bhikkhunī bernama Āḷavika, tetapi dua di antara syairsyair<br />

dalam sutta ini ditemukan di antara syair-syair Selā: v. 519<br />

= Thi 57 dan v. 521 = Thi 58. Thi-a 60 mengonfirmasi identitas<br />

kedua bhikkhunī, menjelaskan bahwa Selā dipanggil Aḷavika<br />

karena ia adalah putri Raja Aḷavaka. Ia mendengar khotbah Sang<br />

Buddha dan menjadi umat awam. Kemudian ia ditahbiskan menjadi<br />

bhikkhunī dan mencapai Kearahatan. Baca Pruitt, Comentary<br />

on the Verses of Therī, pp. 83-87.<br />

Spk menjelaskan asal-mula nama ini: setelah Buddha Kassapa<br />

Parinibbāna, seorang siswa awam bernama Yasodhara, ketika<br />

membawa uang untuk membangun cetiya untuk relik-relik, disergap<br />

dan matanya dibutakan oleh sekelompok pencuri. Karena<br />

Yasodhara adalah seorang siswa mulia, para pencuri itu seketika<br />

kehilangan penglihatan mereka sebagai akibat langsung dari<br />

kamma tersebut. Mereka terus menetap di sana dan demikianlah<br />

tempat itu menjadi dikenal sebagai Hutan Orang-orang Buta.<br />

Para bhikkhu dan bhikkhunī pergi ke sana untuk bermeditasi.<br />

Terletak sekitar tiga kilometer sebelah selatan Sāvatthī dan dijaga<br />

oleh para pengawal kerajaan.<br />

Anehnya, syair ini, jawaban yang sesuai atas ejekan Māra, tidak

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!