22.11.2014 Views

Samyutta Nikaya 1 – Sagatha Vagga (2.8 MB) - DhammaCitta

Samyutta Nikaya 1 – Sagatha Vagga (2.8 MB) - DhammaCitta

Samyutta Nikaya 1 – Sagatha Vagga (2.8 MB) - DhammaCitta

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

(380) 1. Buku dengan Syair (Sagāthāvagga)<br />

68. Viceyyadānaṃ. Ungkapan ini adalah gabungan sintaksis mutlak;<br />

baca Norman, “Syntactical Compounds in Middle Indo-Aryan”, dalam<br />

Collected Papers, 4:218-19.<br />

Spk: Suatu pemberian yang diberikan setelah melakukan<br />

pembedaan. Ada dua jenis pembedaan: (i) sehubungan dengan<br />

persembahan, yaitu seseorang menyingkirkan barang-barang<br />

berkualitas rendah dan memberikan hanya barang-barang<br />

berkualitas tinggi; dan (ii) sehubungan dengan si penerima, yaitu<br />

seseorang mengabaikan mereka yang cacat dalam hal moralitas<br />

atau para pengikut dari sembilan puluh lima kepercayaan keliru<br />

(pāsaṇḍa, sekte non-Buddhis; baca n. 355) dan memberikan kepada<br />

mereka yang memiliki kualitas-kualitas seperti moralitas,<br />

dan lain-lain yang telah meninggalkan keduniawian dalam Ajaran<br />

Buddha.<br />

69. Dalam pāda a, saya bersama Ee2 dan SS membaca addhā hi (juga<br />

pada Ja III 472, 29), sebagai lawan dari saddhā hi dalam Be dan<br />

Ee1, dan saddhābhi dalam Se, Spk mengemas dhammapadaṃ va<br />

dalam pāda b sebagai: nibbānasaṅkhātaṃ dhammapadam eva,<br />

“hanya kondisi Dhamma yang dikenal sebagai Nibbāna.” Biasanya<br />

dhammapada adalah bait syair atau kalimat Dhamma (seperti<br />

pada vv. 785-86, 826), yang juga masuk akal dalam konteks ini,<br />

tetapi saya lebih suka menganggapnya sebagai bentuk singkat<br />

dari dhammapaṭipadā, jalan-praktik Dhamma, suatu makna yang<br />

ditegaskan pada Sn 88, yang secara eksplisit menyamakan dhammapada<br />

dengan magga. Hal penting yang ingin ditunjukkan oleh<br />

Sang Buddha adalah bahwa praktik Dhamma (melalui Jalan Mulia<br />

Berunsur Delapan yang bertujuan ke Nibbāna) adalah lebih<br />

baik daripada praktik memberi yang bertujuan terlahir kembali<br />

di alam surga.<br />

Pengemasan lengkap atas syair pada Ja III 474 mendukung<br />

interpretasi di atas. “Walaupun memberi pasti (ekaṃsen’ eva,<br />

jelas pengemasan pada addhā hi) dipuji dalam berbagai cara,<br />

sebuah dhammapada—sebagian Dhamma (dhammakoṭṭhāsa) yang<br />

terdapat dalam ketenangan dan pandangan terang dan dalam<br />

Nibbāna—adalah jauh lebih baik daripada memberi. Mengapa<br />

demikian? Karena di masa lampau (pubb’ eva)—yaitu dalam

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!