22.11.2014 Views

Samyutta Nikaya 1 – Sagatha Vagga (2.8 MB) - DhammaCitta

Samyutta Nikaya 1 – Sagatha Vagga (2.8 MB) - DhammaCitta

Samyutta Nikaya 1 – Sagatha Vagga (2.8 MB) - DhammaCitta

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

10 Yakkasaṃyutta (315)<br />

7 Punabbasu<br />

Pada suatu ketika, Sang Bhagavā sedang berdiam di Sāvatthī, di<br />

Hutan Jeta, Taman Anāthapiṇḍika. [210] Pada saat itu, Sang Bhagavā<br />

sedang memberikan instruksi, menasihati, menginspirasi, dan<br />

menggembirakan para bhikkhu dengan khotbah Dhamma sehubungan<br />

dengan Nibbāna. Dan para bhikkhu itu sedang mendengarkan Dhamma<br />

dengan sungguh-sungguh, memperhatikannya sebagai sesuatu yang<br />

penting, mengarahkan seluruh perhatian mereka pada khotbah itu.<br />

Kemudian Yakkha perempuan, Ibu Punabbasu menenangkan anaknya<br />

sebagai berikut: 580<br />

828. “Diamlah, Uttarikā,<br />

Diamlah, Punabbasu! <br />

Aku ingin mendengarkan Dhamma<br />

Dari Sang Guru, Buddha Yang Tertinggi.<br />

829. “Ketika Sang Bhagavā menjelaskan tentang Nibbāna,<br />

Bebas dari segala simpul,<br />

Muncul dalam diriku<br />

Minat mendalam pada Dhamma ini.<br />

830. “Di dunia ini, anak seseorang adalah kesayangan,<br />

Di dunia ini, suami seseorang adalah kesayangan,<br />

Tetapi bagiku, pencarian akan Dhamma ini<br />

Telah menjadi kesayangan yang lebih besar dari semua itu.<br />

831. “Karena tidak satu pun dari anak atau suami seseorang,<br />

Walaupun kesayangan, dapat membebaskan seseorang dari<br />

penderitaan<br />

Sedangkan mendengarkan Dhamma sejati membebaskan<br />

seseorang<br />

Dari penderitaan makhluk-makhluk hidup. 581<br />

832. “Dalam dunia ini yang tenggelam dalam penderitaan,<br />

Terbelenggu oleh usia-tua dan kematian,<br />

Aku ingin mendengarkan Dhamma

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!