22.11.2014 Views

Samyutta Nikaya 1 – Sagatha Vagga (2.8 MB) - DhammaCitta

Samyutta Nikaya 1 – Sagatha Vagga (2.8 MB) - DhammaCitta

Samyutta Nikaya 1 – Sagatha Vagga (2.8 MB) - DhammaCitta

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

[160] <br />

BAB VII<br />

7 Brahmaṇasaṃyutta<br />

Khotbah Berkelompok Sehubungan dengan<br />

Brahmana<br />

I. PARA ARAHANTA<br />

1 (1) Dhanañjānī<br />

Demikianlah yang kudengar. Pada suatu ketika, Sang Bhagavā sedang<br />

berdiam di Rājagaha, di Hutan Bambu, Taman Suaka Tupai. Pada saat<br />

itu, istri seorang brahmana dari suku Bhāradvāja, seorang brahmana<br />

perempuan bernama Dhanañjānī, berkeyakinan penuh pada Sang<br />

Buddha, Dhamma dan Saṅgha. 428 Suatu hari, ketika brahmana<br />

perempuan Dhanañjāni sedang membawa makanan untuk suaminya,<br />

si brahmana, ia tersandung, lalu ia mengucapkan kata-kata inspiratif<br />

ini sebanyak tiga kali: “Terpujilah Sang Bhagavā, Sang Arahanta, Yang<br />

Tercerahkan Sempurna! Terpujilah Sang Bhagavā, Sang Arahanta, Yang<br />

Tercerahkan Sempurna! Terpujilah Sang Bhagavā, Sang Arahanta,<br />

Yang Tercerahkan Sempurna!” 429<br />

Ketika hal ini diucapkan, brahmana dari suku Bhāradvāja berkata<br />

kepadanya: “Karena hal sepele ini, perempuan celaka ini <br />

mengucapkan pujian kepada petapa gundul itu! Perempuan celaka,<br />

aku akan membantah ajaran dari Gurumu itu.” 430<br />

“Aku tidak melihat siapa pun, Brahmana, di dunia ini dengan para<br />

deva, Māra, dan Brahmā, dalam generasi ini bersama dengan para<br />

petapa dan brahmana, para deva, dan manusia, yang dapat membantah<br />

ajaran Sang Bhagavā, Sang Arahanta, Tercerahkan Sempurna. Tetapi<br />

pergilah, Brahmana. Ketika engkau pergi, engkau akan memahami.”<br />

~ 251 ~

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!