22.11.2014 Views

Samyutta Nikaya 1 – Sagatha Vagga (2.8 MB) - DhammaCitta

Samyutta Nikaya 1 – Sagatha Vagga (2.8 MB) - DhammaCitta

Samyutta Nikaya 1 – Sagatha Vagga (2.8 MB) - DhammaCitta

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

(128) 1. Buku dengan Syair (Sagāthāvagga)<br />

10 (10) Suriya<br />

Di Sāvatthī. Pada saat itu, deva muda Suriya telah ditangkap oleh Rāhu,<br />

raja para asura. 158 Kemudian, dengan merenungkan Sang Buddha, deva<br />

muda Suriya pada kesempatan itu melantunkan syair ini:<br />

285. “Hormat kepada-Mu, Sang Buddha!<br />

O, Pahlawan, Engkau terbebaskan di mana pun juga.<br />

Aku telah menjadi tawanan,<br />

Karena itu, mohon jadilah perlindunganku.” <br />

Kemudian, dengan merujuk pada deva muda Suriya, Sang Bhagavā<br />

berkata kepada Rāhu, raja para asura, dalam syair:<br />

286. “Suriya telah menyatakan berlindung<br />

Kepada Tathāgata, Sang Arahanta.<br />

Bebaskan Suriya, O, Rāhu,<br />

Para Buddha berbelas kasih terhadap dunia.<br />

287. “Selagi bergerak di angkasa, O, Rāhu,<br />

Jangan menelan yang bersinar,<br />

Pembuat cahaya dalam kegelapan,<br />

Piringan bercahaya akan menjadi gelap.<br />

Rāhu, bebaskan anakKu, Suriya.” 159<br />

Kemudian Rāhu, raja para asura, membebaskan deva muda Suriya<br />

dan bergegas mendatangi Vepacitti, raja para asura. Setelah mendekat,<br />

terguncang dan ketakutan, ia berdiri di satu sisi. Kemudian, sambil<br />

berdiri di sana, Vepacitti, raja para asura, berkata kepadanya dalam<br />

syair:<br />

288. “Mengapa, Rāhu, engkau datang tergesa-gesa?<br />

Mengapa engkau membebaskan Suriya?<br />

Setelah datang dengan terguncang, <br />

Mengapa engkau berdiri di sana ketakutan?”<br />

289. “Kepalaku akan pecah menjadi tujuh keping,

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!