22.11.2014 Views

Samyutta Nikaya 1 – Sagatha Vagga (2.8 MB) - DhammaCitta

Samyutta Nikaya 1 – Sagatha Vagga (2.8 MB) - DhammaCitta

Samyutta Nikaya 1 – Sagatha Vagga (2.8 MB) - DhammaCitta

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

6. Brahmasaṃyutta (239)<br />

Kemudian brahmā itu berkata kepada brahmā mandiri Subrahmā<br />

dalam syair: [148]<br />

584. “Tiga [ratus] supaṇṇa, empat [ratus] angsa,<br />

Dan lima ratus elang:<br />

Istana ini, O, Brahmā, milik sang meditator bersinar<br />

Menerangi penjuru utara.” 397<br />

[Brahmā mandiri Subrahmā:]<br />

585. “Walaupun istanamu itu bersinar<br />

Menerangi penjuru utara, <br />

Setelah melihat cacat dari bentuk, guncangannya yang<br />

kronis,<br />

Sang bijaksana tidak bergembira di dalam bentuk.” 398<br />

Kemudian brahmā mandiri Subrahmā dan Suddhāvāsa, setelah<br />

membangkitkan semangat religius dalam diri brahmā itu, lenyap dari<br />

sana. Dan kelak, brahmā itu datang dan melayani Sang Bhagavā, Sang<br />

Arahanta, Tercerahkan Sempurna.<br />

7 (7) Kokālika (1)<br />

Di Sāvatthī. Pada saat itu, Sang Bhagavā sedang melewatkan siang<br />

dan sedang berada dalam keheningan. Kemudian brahmā mandiri<br />

bernama Subrahmā dan Suddhavāsa mendekat Sang Bhagavā dan<br />

masing-masing berdiri di satu tiang pintu. Kemudian, merujuk pada<br />

Bhikkhu Kokālika, brahmā mandiri Subrahmā melantunkan syair ini<br />

di hadapan Sang Bhagavā: 399<br />

586. “Apa yang dicari orang bijaksana di sini untuk<br />

menegaskan<br />

Seorang yang tak terukur dengan mengukurnya? <br />

Ia yang mengukur seorang yang tidak terukur<br />

Pastilah, aku pikir, seorang kaum duniawi yang<br />

terhalangi.” 400

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!