22.11.2014 Views

Samyutta Nikaya 1 – Sagatha Vagga (2.8 MB) - DhammaCitta

Samyutta Nikaya 1 – Sagatha Vagga (2.8 MB) - DhammaCitta

Samyutta Nikaya 1 – Sagatha Vagga (2.8 MB) - DhammaCitta

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

11. Sakkasaṃyutta: Catatan Kaki (525)<br />

607. Spk: Dalam pāda a, alasassa (dalam Se dan Ee1); alasvassa (dalam<br />

Be & Ee2) seharusnya terpisah: alaso assa; dalam pāda c,<br />

sabbakāmasamiddhasssa seharusnya terpisah: sabbakāmehi samiddho<br />

assa. Dalam pāda d, saya bersama dengan Be, Sem, dan Ee2<br />

membaca disā ti, bukannya disan ti dalam Ee1.<br />

Spk menuliskan pāda d sebagai berikut: “O, Sakka, deva tertinggi,<br />

perlihatkanlah padaku negeri (atau) wilayah yang terberkahi,<br />

yang tertinggi, tunjukkan kepadaku, gambarkanlah”<br />

(sakka devaseṭṭha tam me varaṃ uttamaṃ thānaṃ okāsaṃ disa<br />

ācikkha kathehi). VĀT mengusulkan bahwa karena pāda d tidak<br />

memasukkan kata benda untuk kata sifat varaṃ untuk menilainya,<br />

adalah lebih baik menganggap varaṃ itu sendiri sebagai kata<br />

benda yang berarti “anugerah” dan disa berarti “memberikan,<br />

menganugerahkan”. Arti ini ditegaskan dalam PED, s.v. disati,<br />

tetapi tanpa referensi. Saya mengikuti usul VĀT, walaupun saya<br />

tidak dapat menyebutkan di mana varaṃ digunakan sehubungan<br />

dengan disāti, seperti pada Vin I 278, 23.<br />

608. Syair ini tidak jelas. Spk dan Spk-pṭ memberikan sedikit lebih<br />

daripada kemasan, dan penerjemah dapat melakukan sedikit<br />

lebih baik daripada menebak dalam kegelapan. Dalam pāda a,<br />

saya menganggap koci sama dengan kvaci (baca n. 175). Saya dan<br />

Ee1 & 2 membaca kata kerja dalam pāda b sebagai jiyati, bukannya<br />

jivati dalam Be dan Se; yang terakhir mungkin membaca teks<br />

melalui kesalahpahaman atas kemasan komentar.<br />

Spk: “Tempat hidup tanpa bekerja adalah Jalan Nibbāna<br />

(kammaṃ akatvā jivitaṭṭhānaṃ nāma nibbānassa maggo).” Spk-pṭ:<br />

“’Jalan Nibbāna’ adalah jalan yang berfungsi sebagai alat untuk<br />

pencapaian Nibbāna.” Ini membingungkan: karena “bekerja”<br />

(kamma) dalam makna usaha tentu saja diperlukan untuk<br />

mencapai Nibbāna, intinya mungkin bahwa dengan tercapainya<br />

Nibbāna maka tidak ada lagi pekerjaan yang harus dilakukan.<br />

Syair ini juga dapat diartikan atas dua makna kamma, menyarankan<br />

bahwa seorang yang mencapai Nibbāna tidak membuat<br />

kamma, perbuatan kehendak baru dalam kelahiran kembali.<br />

609. Kata kerja sobhetha, dalam ungkapan ini, terbukti menyulitkan

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!