22.11.2014 Views

Samyutta Nikaya 1 – Sagatha Vagga (2.8 MB) - DhammaCitta

Samyutta Nikaya 1 – Sagatha Vagga (2.8 MB) - DhammaCitta

Samyutta Nikaya 1 – Sagatha Vagga (2.8 MB) - DhammaCitta

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

(178) 1. Buku dengan Syair (Sagāthāvagga)<br />

22 (2) Nenek<br />

Di Sāvatthī. Di siang hari, Raja Pasenadi dari Kosala menghadap Sang<br />

Bhagavā … Sang Bhagavā berkata kepadanya ketika ia sedang duduk<br />

di satu sisi: [97] “Dari manakah engkau datang, Baginda, di siang hari<br />

ini?” <br />

“Yang Mulia, nenekku meninggal dunia. Ia sudah tua, jompo,<br />

terbebani selama bertahun-tahun, telah lanjut dalam hidup, telah<br />

sampai pada tahap akhir, seratus dua puluh tahun sejak lahir. Yang<br />

Mulia, aku sangat menyayanginya. Jika, Yang Mulia, dengan permata<br />

gajah aku dapat menebusnya dari kematian, aku akan menyerahkan<br />

bahkan permata gajah agar ia tidak mati. 251 Jika dengan permata kuda<br />

aku dapat menebusnya dari kematian … jika dengan hadiah desa aku<br />

dapat menebusnya dari kematian … jika dengan negeri ini aku dapat<br />

menebusnya dari kematian, aku akan menyerahkan bahkan negeri ini<br />

agar ia tidak mati.”<br />

“Semua makhluk, Baginda, pasti mengalami kematian, dihentikan<br />

oleh kematian, dan tidak dapat menghindari kematian.”<br />

“Sungguh indah, Yang Mulia! Sungguh menakjubkan, Yang Mulia!<br />

Betapa indahnya hal ini dinyatakan oleh Sang Bhagavā: ‘Semua<br />

makhluk, Baginda, pasti mengalami kematian, dihentikan oleh<br />

kematian, dan tidak dapat menghindari kematian.’”<br />

“Demikianlah, Baginda! Memang demikian, Baginda! Semua makhluk,<br />

Baginda, pasti mengalami kematian, dihentikan oleh kematian, dan<br />

tidak dapat melepaskan diri dari kematian. Bagaikan semua<br />

kendi tembikar, apakah dipanggang ataupun tidak dipanggang, pasti<br />

akan pecah, terhenti pada saat pecah, dan tidak dapat menghindari<br />

pecah, demikian pula semua makhluk pasti mengalami kematian,<br />

terhenti oleh kematian, dan tidak dapat menghindari kematian.<br />

431. “Semua makhluk akan mati,<br />

Karena kehidupan berakhir pada kematian.<br />

Mereka akan mengembara sesuai dengan perbuatan<br />

mereka,<br />

Memetik buah dari kebajikan dan kejahatan mereka:<br />

Pelaku kejahatan pergi ke neraka,<br />

Pelaku kebajikan menuju alam bahagia.

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!