22.11.2014 Views

Samyutta Nikaya 1 – Sagatha Vagga (2.8 MB) - DhammaCitta

Samyutta Nikaya 1 – Sagatha Vagga (2.8 MB) - DhammaCitta

Samyutta Nikaya 1 – Sagatha Vagga (2.8 MB) - DhammaCitta

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

1. Devatāputasaṃyutta: Catatan Kaki (417)<br />

190.<br />

191.<br />

192.<br />

193.<br />

Spk: “Para deva muda ini adalah pendukung kamma; oleh karena<br />

itu mereka melakukan perbuatan baik dan terlahir kembali di<br />

alam surga. Berpikir bahwa mereka telah terlahir kembali karena<br />

keyakinan mereka pada guru mereka masing-masing, mereka<br />

menghadap Sang Buddha untuk melantunkan syair-syair<br />

pujian terhadap guru-guru itu.” Baik Pūraṇa Kassapa maupun<br />

Makkhali Gosāla mengajarkan doktrin yang berlawanan dengan<br />

Ajaran Buddha mengenai kamma; ajaran mereka dikelompokkan<br />

di antara pandangan-pandangan yang umumnya mengarah<br />

kepada kelahiran kembali yang buruk.<br />

Syair ini adalah pernyataan ringkas dari doktrin Pūrana Kassapa<br />

tentang bukan-perbuatan (akiriyavāda), baca DN I 52,22 – 53,4<br />

dan 24:6 (dalam sumber terakhir tidak ada asal-mula pandangan<br />

disebutkan). Kisah terperinci dari ajaran-ajaran dari enam<br />

“guru berpandangan salah” (yang empat di antaranya disebutkan<br />

di sini dan seluruh enam disebutkan di bawah pada 3:1) dapat<br />

ditemukan dalam Sāmaññaphala Sutta, DN No. 2; untuk terjemahan<br />

dengan komentar, baca Bodhi, The Discourse on the Fruits<br />

of Recluseship, khususnya pp. 6-9, 19-26, 69-86. Spk menuliskan:<br />

“Dalam menyatakan bahwa tidak ada akibat dari kejahatan atau<br />

kebaikan, ia mengajarkan kepada makhluk-makhluk apa yang<br />

dapat dipercaya sebagai landasan, penyokong; oleh karena itu,<br />

ia layak menerima penghargaan, penghormatan, pujaan.”<br />

Makkhali Gosāla adalah pendiri dan pemimpin sekte petapa<br />

yang dikenal sebagai Ajivika. Ajarannya tanpa-penyebab<br />

(ahetukavāda), juga disebut “pemurnian dengan mengembara”<br />

(saṃsārasuddhi), baca DN I 53,25 -54,21 dan 24:7. Kisah lengkap<br />

mengenai kehidupan dan ajarannya dapat ditemukan dalam<br />

Basham, Histtory and Doctrines of the Ājivikas.<br />

Syair ini menyinggung gaya praktik pertapaan Makkhali, tetapi,<br />

anehnya, tidak menyebutkan ajarannya. Spk menjelaskan latihan<br />

kerasnya (tapa) sebagai penyiksaan fisik dan kehati-hatiannya<br />

(jigucchā) sebagai kejijikan terhadap kejahatan [Spk-pṭ: menjalani<br />

sumpah telanjang, dan sebagainya, dengan kepercayaan<br />

bahwa hal ini adalah cara untuk melenyapkan kejahatan]. Penjelasan<br />

ini menunjukkan bahwa Spk menganggap tapojigucchā di

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!