22.11.2014 Views

Samyutta Nikaya 1 – Sagatha Vagga (2.8 MB) - DhammaCitta

Samyutta Nikaya 1 – Sagatha Vagga (2.8 MB) - DhammaCitta

Samyutta Nikaya 1 – Sagatha Vagga (2.8 MB) - DhammaCitta

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

11. Sakkasaṃyutta: Catatan Kaki (529)<br />

621. Peristiwa yang sama, terjadi dalam konteks berbeda, dikisahkan<br />

dalam Dhp-a I 279 (baca BL 1:323-24) dan dalam Ja No. 31(I<br />

202-3). Ja I 203 mengemas kulāvaka sebagai supaṇṇapotakā, bayi<br />

burung-burung supaṇṇa, tetapi pada v. 37b, kata itu jelas berarti<br />

sarang dan bukan penghuninya.<br />

Spk: Sewaktu mereka bergerak ke arah hutan kapas-sutra, suara-suara<br />

kereta, kuda, dan bendera-bendera bagaikan halilintar<br />

di segala sisi. Burung supaṇṇa di dalam hutan melarikan diri,<br />

tetapi yang tua, sakit, dan terlalu muda untuk terbang, ketaku-<br />

tan dan mengeluarkan pekikan keras. Sakka bertanya, “Suara<br />

apakah itu?” dan Mātali memberitahunya. Hati Sakka terguncang<br />

oleh belas kasihan dan mengucapkan syair itu.<br />

622. Spk: Segera setelah Sakka mengatakan ini, Vepacitti menjadi<br />

seolah-olah terbelenggu di empat bagian tubuh dan lehernya.<br />

623. Saya dengan Be membaca: tadeva tvaṃ mā pajahāsi. Ee1 membaca<br />

pahāsi, yang bermakna sama, tetapi Se dan Ee2 membaca mārisa<br />

pahāsi, yang berarti sebaliknya.<br />

624. Spk: Syair merujuk pada empat kejahatan besar ( mahāpāpāni)<br />

dalam kappa sekarang: (i) “kejahatan yang mendatangi seorang<br />

pembohong”: kejahatan Raja Ceti, pembohong pertama dalam<br />

kappa sekarang ini (baca Cetiya Jātaka, Ja No. 422); (ii) “pencela<br />

para mulia” kejahatan seperti yang dilakukan oleh Kokālika<br />

(baca 6:10); (iii) “kepada pengkhianat para sahabat”: kejahatan<br />

seperti yang dilakukan pengkhianat makhluk agung dalam<br />

Mahākapi Jātaka (Ja No. 516); (iv) “seorang yang tidak tahu berterima<br />

kasih”: kejahatan seperti Devadatta yang tidak tahu berterima<br />

kasih.<br />

Dalam pāda e, saya bersama dengan Se dan Ee1 & 2 membaca<br />

phusati, bukannya phusatu dalam Be. “Suami Sujā” (Sujampati)<br />

adalah nama bagi Sakka; baca 11:12 dan n. 641.<br />

625. Spk maupun Spk-pṭ tidak membantu dalam mengidentifikasikan<br />

Verocana. Pada DN II 259,11 disebutkan “seratus putra-putra<br />

(asura) Bali, semuanya bernama Veroca” (satañ ca baliputtānaṃ<br />

sabbe verocanāmakā), yang mana Sv II 689,26-27 mengomentari:<br />

“Mereka semuanya menyandang nama paman mereka Rāhu.”

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!