22.11.2014 Views

Samyutta Nikaya 1 – Sagatha Vagga (2.8 MB) - DhammaCitta

Samyutta Nikaya 1 – Sagatha Vagga (2.8 MB) - DhammaCitta

Samyutta Nikaya 1 – Sagatha Vagga (2.8 MB) - DhammaCitta

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

11 Sakkasaṃyutta (325)<br />

2 (2) Susīma<br />

(Sutta ini serupa dengan sutta sebelumnya, dengan pengecualian bahwa deva<br />

muda itu bernama Susīma. Syair 863-67 = 858-62.) [218] <br />

3 (3) Bendera<br />

Di Sāvatthī. Di sana Sang Bhagavā berkata kepada para bhikkhu: “Para<br />

bhikkhu!” 610<br />

“Yang Mulia!” para bhikkhu menjawab. Sang Bhagavā berkata<br />

sebagai berikut:<br />

“Para bhikkhu, suatu ketika di masa lampau, para deva dan para<br />

asura sedang bersiap-siap untuk suatu pertempuran. Kemudian Sakka,<br />

raja para deva berkata kepada para deva Tāvatiṃsa sebagai berikut:<br />

‘Teman-teman, ketika para deva terlibat dalam peperangan, [219]<br />

jika ketakutan atau keraguan atau teror muncul, pada saat itu, kalian<br />

harus melihat benderaku. Karena ketika kalian melihat benderaku,<br />

apa pun ketakutan atau keraguan atau teror yang kalian alami akan<br />

lenyap.” 611<br />

“Jika kalian tidak melihat benderaku, maka kalian harus melihat<br />

bendera Raja-Deva Pajāpati. Karena ketika kalian melihat benderanya,<br />

apa pun ketakutan atau keraguan atau teror yang kalian alami akan<br />

lenyap.”<br />

“Jika kalian tidak melihat bendera Raja-Deva Pajāpati, maka kalian<br />

harus melihat bendera Raja-Deva Varuṇa…. Jika kalian tidak melihat<br />

bendera Raja-Deva Varuṇa, maka kalian harus melihat bendera Raja-<br />

Deva Īsāna…. Karena ketika kalian melihat benderanya, apa pun<br />

ketakutan atau keraguan atau teror yang kalian alami akan lenyap.” 612<br />

<br />

“Para bhikkhu, bagi mereka yang melihat bendera Sakka, raja para<br />

deva; atau Pajāpati, raja-deva; atau Varuṇa, raja-deva, atau Īsāna, rajadeva,<br />

apa pun ketakutan atau keraguan atau teror yang mereka alami<br />

akan atau tidak akan lenyap. Karena alasan apakah? Karena Sakka, raja<br />

para deva, tidak terbebas dari nafsu, tidak terbebas dari kebencian,<br />

tidak terbebas dari kebodohan; ia mungkin merasa tidak percaya diri,<br />

takut, ngeri, cepat melarikan diri.”<br />

“Tetapi, Para bhikkhu. Aku mengatakan ini: jika kalian pergi ke

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!