22.11.2014 Views

Samyutta Nikaya 1 – Sagatha Vagga (2.8 MB) - DhammaCitta

Samyutta Nikaya 1 – Sagatha Vagga (2.8 MB) - DhammaCitta

Samyutta Nikaya 1 – Sagatha Vagga (2.8 MB) - DhammaCitta

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

(478) 1. Buku dengan Syair (Sagāthāvagga)<br />

Dalam pāda c, yang lurus (ujjubhūtesu): para Arahanta. Spk<br />

menjelaskan bahwa sat di sini mewakili tvaṃ, -t- hanyalah sekedar<br />

konsonan penyambung (padasandhi). Walaupun tidak umum<br />

digunakan untuk menyampaikan makna orang pertama, kata<br />

ganti orang ketiga kadang-kadang digunakan dengan makna<br />

orang kedua.<br />

455. Dalam pāda c, ajjasaṭṭhiṃ na dissanti dikemas oleh Spk, “mereka<br />

tidak terlihat selama enam hari sejak hari ini,” menunjukkan<br />

bahwa saṭṭhi di sini adalah bentuk alternatif dari chaṭṭha, ke<br />

enam. Spk-pṭ: Ajjasaṭṭhiṃ adalah bentuk akusatif yang digunakan<br />

untuk menunjukkan alur waktu yang berkesinambungan<br />

(accantasaṃyoge c’ etaṃ upayogavacanaṃ).<br />

456. Spk: Selama brahmana itu kaya-raya, walaupun putrinya janda,<br />

mertuanya akan memperbolehkannya tinggal di rumah suaminya.<br />

Tetapi ketika brahmana itu jatuh miskin, maka mertua putrinya<br />

itu akan memulangkannya ke rumah ayahnya. Kemudian,<br />

ketika ia hendak makan, anak-anak mereka akan meletakkan<br />

tangan mereka di piringnya dan ia tidak mendapatkan tempat<br />

untuk tangannya sendiri.<br />

457. Spk menambahkan kisah yang menceritakan bagaimana Sang<br />

Buddha membawa si brahmana (setelah penahbisannya sebagai<br />

samaṇera) menghadap Raja Pasenadi. Raja melunasi hutangnya,<br />

demi kesejahteraan putri-putrinya, dan mengangkat istrinya sebagai<br />

neneknya sendiri. Dengan demikian, melenyapkan rintangan<br />

untuk penahbisan lebih tinggi sebagai seorang bhikkhu.<br />

458. Sutta ini juga ditemukan pada Sn I, 4 (pp. 12-16), tetapi bagian<br />

prosa menambahkan keanehan kue mendesis yang digambarkan<br />

dalam 7:9. Sutta ini juga memiliki bagian permohonan si brahmana<br />

untuk menjadi bhikkhu dan mencapai Kearahatan. Mungkin<br />

merupakan topik umum bagi khotbah ini, karena komentar<br />

atas sutta ini panjang dan lengkap. Sutta ini juga termasuk dalam<br />

Maha Pirit Pota “Kitab Perlindungan”, koleksi standar suttasutta<br />

perlindungan di Sri Lanka.<br />

459. Spk: Ia dipanggil demikian karena ia mencari nafkah dengan<br />

membajak. Peristiwa ini terjadi bukan pada hari kerja biasa,

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!