22.11.2014 Views

Samyutta Nikaya 1 – Sagatha Vagga (2.8 MB) - DhammaCitta

Samyutta Nikaya 1 – Sagatha Vagga (2.8 MB) - DhammaCitta

Samyutta Nikaya 1 – Sagatha Vagga (2.8 MB) - DhammaCitta

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

(170) 1. Buku dengan Syair (Sagāthāvagga)<br />

ketekunan sebagai pendukung. Marilah, kita juga berdiam dengan<br />

tekun, dengan ketekunan sebagai pendukung.’<br />

“Ketika, Baginda, engkau berdiam dengan tekun, dengan ketekunan<br />

sebagai pendukungmu, dirimu akan terjaga dan terlindungi, para<br />

pengikutmu di harem para perempuan akan terjaga dan terlindungi,<br />

harta dan gudangmu akan terjaga dan terlindungi.<br />

412. “Bagi seseorang yang menginginkan kekayaan yang luhur<br />

Berturut-turut,<br />

Para bijaksana memuji ketekunan<br />

Dalam melakukan kebajikan.<br />

413. “Orang bijaksana yang tekun <br />

Mengamankan kedua jenis kebaikan:<br />

Kebaikan yang terlihat dalam kehidupan ini<br />

Dan kebaikan dalam kehidupan mendatang.<br />

Yang teguh, dengan mencapai apa yang baik,<br />

Disebut orang bijaksana.”<br />

19 (9) Tanpa Anak (1)<br />

Di Sāvatthī. Kemudian Raja Pasenadi dari Kosala menghadap Sang<br />

Bhagavā, memberi hormat kepada Beliau, dan duduk di satu sisi. Sang<br />

Bhagavā kemudian berkata kepadanya: “Dari manakah engkau datang,<br />

Baginda, di siang hari ini?”<br />

“Di sini, Yang Mulia, seorang hartawan di Sāvatthī telah meninggal<br />

dunia. Aku datang setelah membawa kekayaannya ke istana, karena<br />

ia meninggal dunia tanpa surat wasiat. 245 Ada delapan lakh emas,<br />

[90] belum lagi perak, dan juga, Yang Mulia, makanan hartawan itu<br />

adalah seperti ini: ia makan nasi merah bersama dengan bubur basi.<br />

Pakaiannya adalah seperti ini: ia mengenakan tiga helai pakaian<br />

terbuat dari tanaman serat. Kendaraannya adalah seperti ini: ia<br />

bepergian dengan kereta kecil usang beratap daun.” 246<br />

“Demikianlah, Baginda! Memang demikian, Baginda! Ketika<br />

seorang rendah memperoleh kekayaan berlimpah, ia tidak membuat<br />

dirinya bahagia dan gembira, ia juga tidak membuat ibu dan ayahnya<br />

bahagia dan gembira, juga tidak istri dan anak-anaknya, juga tidak

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!